Ketika itu, Bu Risma menghadiri acara yang digelar perkumpulan pengajian perempuan. Mereka melakukan sahur bersama bareng warga sekitar. Â
Bu Risma sudah melakukan sahur bareng warga bertahun-tahun. Lokasi atau titik sahur Bu Risma tidak tentu. Bisa di kampung, pasar, pos kamling, dan sebagainya.
Pernah suatu ketika, Bu Risma sahur di Pasar Keputran. Jadwalnya dibuat mendadak. Setelah Bu Risma melakukan keliling kota bareng anak buahnya.
Kala itu, dia sengaja datang ke sana untuk menyemangati petugas Satpol PP yang bekerja selama Ramadan. Â
Di saat banyak orang berkumpul dengan keluarga, petugas Satpol PP berada di pinggir jalan menjalankan tugasnya. Ketika itu, Bu Risma juga mengajak anggota TNI dan polisi.
Sahur makin meriah setelah beberapa tukang becak, petugas kebersihan, dan warga yang kebetulan berkerumun  juga ikut sahur bersama. Â
Di Pasar Keputran tersebut, Bu Risma ndeprok (duduk di tanah). Tepatnya di emperan toko yang tutup. Bu Risma makan nasi kotak. Makannya lahap sekali.
Beberapa kali Bu Risma juga menginstruksikan anak buahnya untuk membagikan makanan kepada orang-orang yang belum kebagian nasi kotak.
Ketika pandemi covid-19, aktivitas sahur on the road ini tidak kami lakukan. Faktor kondisi di lapangan dan kekhawatiran terkait wabah menjadi penyebabnya. Bahkan untuk iktikaf ke masjid pun saya tidak berani.
Tahun ini, saya ingin memulai lagi sahur on the road. Tentunya dengan mematuhi aturan protokol kesehatan. Mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Saya yakin banyak teman yang siap membantu. Menyumbangkan sebagian rezeki yang dimiliki untuk dibagikan kepada kaum dhuafa. Bentuknya bisa berupa makanan maupun uang.