"Kesempatan untuk menemukan kemampuan maksimal dalam diri kita muncul ketika situasi berubah sangat sulit dan semakin terjepit."
Kata-kata motivasi tersebut menjadi pelecut diri. Di saat menjalani masa pandemi covid-19 yang tak kunjung berakhir. Masa yang banyak membuat banyak orang mereka terkerangkeng.
Saya menginsyafi benar hidup di tengah kepanikan banyak orang. Mereka yang cemas menghadapi bahaya wabah. Yang mengancam keselamatan jiwa.
Betapa banyak orang diombang-ambingkan dengan kabar dan komentar. Di media massa maupun di media sosial. Betapa sulit memercayai kebenaran dan kevalidan informasi saat ini! Â
Saya juga merasa berempati, ketika banyak orang lebih memilih "mengurung" diri dalam ruang-ruang privat. Bukan hanya 1-2 minggu, tapi berbulan-bulan.
Mereka yang menjauhi kerumunan, mencurigai gelagat setiap orang baru yang datang, dan mensterilkan tangan dan menyemprot pakaian dengan desinfektan. Handphone yang digenggam acap diolesi alkohol karena dianggap rentan dihinggapi virus, kuman, dan bakteri.
Setahun lebih berada masa pandemi. Saya mensyukuri nikmat yang diberi Tuhan. Saya dan keluarga masih diberi kesehatan, kesempatan untuk beraktivitas, memberi sepotong manfaat bagi sesama, dan melakukan hal-hal yang produktif.
Rasa syukur yang terdalam pantas saya adalah buku 99 Pelaku Usaha Inspiratif telah di-launching pada 3 April 2021 lalu. Buku itu saya tulis sejak awal 2020. Sementara Maret 2020, Indonesia masuk pada masa pandemi covid-19.
Acara launching buku berisi 115 halaman itu, dihadiri Menteri Sosial Tri Rismaharini. Digelar via zoom meetings bareng petinggi Facebook di Indonesia.
Buku 99 Pelaku Usaha Inspiratif tersebut menceritakan kisah-kisah perempuan pelaku usaha Pahlawan Ekonomi. Profil dan kisah sukses perjalanan para perempuan pelaku usaha ini ditampilkan dalam buku digital.