Pandemi membuat saya makin lama terhubung dengan internet. Lebih 12 jam sehari. Apalagi di bulan suci Ramadan. Aktivitas sehari-hari banyak dilakukan di depan laptop dan mennggunakan gadget.
Setelah sahur, saya sudah menggunakan gadget. Banyak hal yang perlu saya cek. Dari perkembangan website, melihat dashboard Youtube channell, dan lainnya.
Setelah subuh, setelah membaca Alquran, saya menggunakan gadget lagi. Jam 10 pagi hingga jam empat sore, saya menggunakan laptop untuk bekerja.
Di sela jelang maghrib saya lebih santai. Berikut beberapa aplikasi yang menjadi pendamping saya sambil ngabuburit:
1. Salaam
Awalnya, saya menggunakan aplikasi ini untuk mengetahui jadwal salat. Karena saya butuh alarm untuk mengingatkan waktu salat. Terutama kalau aktivitas di kantor lagi padat-padatnya.
Dengan alarm adzan, saya merasa punya self of awareness (kesadaran diri) akan kewajiban yang harus ditunaikan. Tak jarang alarm adzan berbunyi saat ada rapat.  Biasa kalau mendengar itu rapat segera dipercepat. Sehingga saya bisa bergegas melaksanakan salat.
Terlebih di bulan Ramadan, alarm adzan itu amat ditunggu. Bahkan, meski di televisi sudah adzan, tapi kalau alarm di Salaam belum pas jam maghrib, saya memilih menunggu.
Bukan hanya alarm adzan, saya juga kerap membaca doa dan hadis. Pesan yang lugas dan mudah diingat. Seperti  pesan tidur di awal malam, ketika malam tiba, keutamaan hari Sabtu dan masih banyak lagi.
Pada Ramadan ini, aplikasi ini juga mengingatkan hadis-hadis yang shahih. Salah satu contohnya seperti ini:
Dari Abu Hurairah Ra, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda," Barangsiapa yang melaksanakan Qiyamul Ramadhan (Salat Tarawih) dengan dasar iman dan mengharap ridha Allah, maka akan diampuni dosa-dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Bukhari, 37 dan Muslim, 759).
Di Salaam saya juga terbantu bisa membaca Alquran. Lengkap. Ada 114 surat. Tinggal men-download surat apa yang mau dibaca. Ketika melaksanakan i'tikaf, saya membaca Alquran melalui aplikasi ini.
2. Instagram
Saya menggunakan Instagram untuk mempromosikan konten-konten yang saya publikasikan di website. Biasanya, saya posting foto-foto berikut keterangan singkat, jelas, dan padat.
Lewat IG, saya juga memonitor perkembangan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Anggota Pahlawan Ekonomi. Jumlahnya lumayan banyak. Mereka mempromosikan produk-produknya melalui foto dan video.
Saya kerap dimintai pendapat dan saran. Terutama soal copywriting. Banyak UMKM butuh ketrampilan membuat copywriting. Alhamdulillah, setelah memberi masukan, banyak pelaku UMKM yang bisa closing.
Yang mutakhir, saya menyaksikan produk pelaku UMKM Pahlawan Ekonomi yang sampai di rumah Raffi Ahmad. Seleb terkemuka disebut Sultan Andara. Produk kue kering dengan brand Diah Cookies. Pemiliknya Diah Arfianti.
Dari postingan id IG @raffinagita1717, produk Diah Cookies di-endorse oleh Nagita Slavina, istri Raffi Ahmad. Beberapa seleb lain juga ikut meng-endorse, di antaranya Daniel Mananta dan Ersa Mayori.
3. Facebook
Aplikasi ini paling lama saya gunakan. Jumlah pertemanannya hampir penuh.  Saya punya akun pribadi dan Facebook Fanpage. Artikel-artikel yang saya tulis di Kompasiona salah satunya saya share ke Facebook.
Tak hanya itu, sejak pandemi tahun 2020, setiap Sabtu dan Minggu, Pahlawan Ekonomi bekerja sama dengan Facebook menggelar pelatihan online. Sebagai mentor dan public relation program tersebut, saya selalu melalukan upaya-upaya kreatif untuk menyebarluaskannya.
Ada beberapa pelatihan online yang dilakukan. Di antaranya, pelatihan creative industry, home industry, culinary business, dan financial literacy. Pelatihan dimulai pukul 11 pagi sampai pukul 15.00.
Para mentor yang mengisi juga beragam. Ada dari Surabaya Hotel School (SHS), Witrove, Kriya Daun, dan beberapa pelaku UMKM yang telah mendulang rupiah dari usahanya.
Di akhir bulan, kami mengadakan online bazaar di Facebook. Peserta dipilih secara bergiliran. Momen bazar ini sangat ditunggu pelaku usaha. Karena mereka kerap bisa bertransaksi usai mempromosikan produknya.
Sejak Maret 2021, aktivitas online Pahlawan Ekonomi ini bukan hanya diikuti pelaku usaha dari Surabaya. Tapi juga diikuti mereka yang berada di balai besar milik Kementerian Sosial, di antaranya di Bekasi, Temanggung dan Mamuju.
Sejak Tri Rismaharini menjabat Menteri Sosial, progam Pahlawan Ekonomi dipakai sebagai role model pemberdayaan masyarakat. Ini karena Bu Risma (panggilan karib Tri Rismaharini) bisa membuktikan jika program ini telah melahirkan banyak pelaku usaha sukses dan mengangkat perekonomian masyarakat. (agus wahyudi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H