Ramadan dan lagu religi. Dua hal yang sulit terpisahkan. Lagu-lagu bernapas religi serasa memberikan suntikan semangat. Selain liriknya berkarakter, pesannya juga sangat mengena.
So, jika ditanya lagu-lagu favorit bernapas religi, tentu dari segi jumlah sangat banyak. Namun saya memilih lima saja. Lagu-lagu ini sangat nostalgik dan terkenal.
Berikut lima lagu yang paling saya anggap ngangeni tersebut:
 Â
1. Akhirnya - Oddie Agam
Lagu ini aslinya dinyanyikan Oddie Agam. Digubah oleh Deddy Dhukun dan Yongky Soewarno. Sangat populer di era-90 an. Bagi saya, pesannya hening dan menyentuh kalbu.
Lagu Akhirnya kemudian di-recycle oleh Gigi. Sempat meledak dan banyak orang mengira karya Gigi. Saya pantas memberi apresiasi kepada Dewa Budjana (gitaris Gigi). Budjana yang penganut Hindu, mengaransemen ulang lagu Akhirnya menjadi lebih lembut.  Lebih melodius.
Beberapa penyanyi lain men-cover lagu Akhirnya, berikut ada juga yang meng-upload di Youtube. Di antaranya Alika & Vidi Aldiano, Marshanda, Ghea Indrawari, Felix Irwan, Nindy feat Dide Hijau Daun, Putri Ayu, dan masih banyak lagi.
Saya pernah menyanyikan lagu ini di suatu acara pengajian. Bareng musisi lokal. Sulit sekali menyanyikannya. Ketika dasar rendah, suara saya terlalu rendah. Saat ngambil nada tinggi, eh suaranya gak nyampek, hehe..
Ku sadari akhirnya kerapuhan imanku/Telah membawa jiwa dan ragaku
Ke dalam dunia yang tak tentu arah/Ku sadari akhirnya kau tiada duanya
Tempat memohon beraneka pinta/Tempat berlindung dari segala mara bahaya
Oh Tuhan mohon ampun/Atas dosa dan dosa
Selama ini/Aku tak menjalankan perintah-Mu
Tak pedulikan nama-Mu/Tenggelam melupakan...
2. Satu - Dewa 19
Ahmad Dhani memberi kejutan di lagu Satu. Awalnya, banyak yang mengira lagu ini soal percintaan anak manusia. Tentang kerinduan dengan orang yang sedang di mabuk asmara.
Tapi ternyata salah. Lagu ini menyiratkan pesan terhadap Sang Khalik. Pesan seorang hamba yang lemah. Yang tunduk dengan segala keterbatasan dan kekurangan. Â
Lagu Satu seperti halnya lagu Andaikan Kau Datang karya Koes Plus. Yang sukses dirilis ulang oleh Ruth Sahanaya.Lagu tersebut juga memberi pesan religi yang sangat dalam. Â Â
Aku ini adalah dirimu/Cinta ini adalah cintamu
Aku ini adalah dirimu/Jiwa ini adalah jiwamu
Â
Rindu ini adalah rindumu/
Darah ini adalah darahmu
Â
Tak ada yang lain selain dirimu/Yang selalu ku puja
Ku sebut namamu di setiap hembusan nafasku/
Ku sebut namamu, ku sebut namamu.
Â
3. Ramadan Tiba -- Opick
Ini seperti lagu "wajib" yang harua selalu ada di bulan Ramadan. Opick berhasil membangun suasana menyambut bulan penuh rahmat dan ampunan.
Opick yang semula menyanyi rock itu, pada akhirnya lebih sukses menjadi penyanyi rligi. Bahkan, dalam salah satu wawancara dengan media massa, dia sempat berkelakar, "Saya tersesat di jalan yang benar."
Sudah banyak yang meng-cover lagu ini. Dengan berbagai versi. Bahkan ada sekelompok remaja yang viral di media sosial. Menyanyikan lagu ini dengan tingkah yang lucu. Memakai helem, tongkat kayu, dan  peralatan masak.
Liriknya juga digubah seperti ini:
Ramadhan tiba/Ramadhan tiba/Ramadhan tiba   Â
Tiba-tiba Ramadhan/Tiba-tiba Ramadhan...
Â
4. Sajadah Panjang -- Bimbo
Â
Lagu yang menyentuh. Sangat sedap didengar. Suara Sam Bimbo di lagu ini benar-benar menyayat kalbu. Mendengarkan lagu ini sambil melakukan perjalanan sangat cocok. Ada liriknya yang mewakili.
Mencari rezeki mencari ilmu/Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara adzan/Kembali tersungkur hamba.... Â Â Â
Lagu-lagu Bimbo memang sangat lekat dengan Taufiq Ismail. Seorang penyair dan sastrawan terkemuka. Melahirkan banyak karya-karya sajak, puisi, cerpen, novel, dan buku.
Saya pernah menghadiri acara diskusi sastra yang menghadirkan Taufiq Ismail. Dalam pengakuannya, Taufiq menyatakan jika karya-karya bernapas religi yang dilahirkan karena dia ingin berkarya untuk mendapat ridha Allah.
5. Keagungan Tuhan - Ida Laila Â
Bagi generasi milenial, mungkin tidak kelewat mengenal nama Ida Laila (kini sudah almarhum). Penyanyi dangdut melayu yang terkenal di era 60-70-an. Ida Laila punya cengkok yang khas.
Banyak artis melayu yang belajar dan menirukan cengkoknya. Salah satunya Ikke Nurjanah. Saya pernah mendampingi Ikke Nurjanah manggung di Surabaya. Dia pernah minta diantarkan untuk bertemu Ida Laila yang saat itu tinggal di Surabaya.
Ikke mengaku menjadikan Ida Laila sebagai guru. Dia belajar cengkok dangdut dengannya. Menyanyi dengan penuh kesahajaan dan memberikan pesan yang kuat kepada pendengarnya.
Lagu Keagungan Tuhan yang diyanyikan Ida Laila ini ciptaan Abdul Malik Buzaid alias A. Malik Bz. Lagu ini di-repacked oleh banyak grup band dan penyanyi. Di antaranya D'lyod, Gigi, Titiek Sandhora, Megy Z, Imam S Arifin, Ikke Nurjanah, dan Rita Effendi.
Lagu ini juga diaransemen dalam genre pop, jazz, dan dangdut.
Insyaflah wahai manusia/Jika dirimu bernoda
Dunia hanya naungan/Tuk makhluk ciptaan Tuhan...
(agus wahyudi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H