Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perawat Ini Bantu Penyembuhan Pasien TB MDR dengan Bikin Handicraft

17 Maret 2021   13:11 Diperbarui: 18 Maret 2021   12:04 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa produk handicraft kreasi Apsari Listyowati. foto: dok pribadi   

"Bisa berjam-jam untuk menghabiskan obat yang wajib diminum sehari. Bahkan, ada pasien setelah minum obat memilih tidur hingga minum lagi," ungkap almunus Akademi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surabaya, itu. 

Selain itu, kesibukan bikin handicraft juga mengurangi stres pada pasien TB MDR. Mereka jauh lebih kooperatif. Bisa diajak ngobrol lebih akrab, santai, dan bercanda. 

Apsari sendiri belajar handicraft secara otodidak. Dia sempat mengikuti beberapa pelatihan yang diadakan Pahlawan Ekonomi Surabaya, program pemberdayaan ekonomi keluarga yang diinisiasi Tri Rismaharini semasa menjabat wali kota Surabaya. Tri Rismaharini kini menjabat Menteri Sosial. Pelatihannya digelar setiap Sabtu dan Minggu di Kaza City Mall.

Apsari juga banyak menggali ilmu dan mengulik teknik-teknik membuat handicraft melalui buku-buku how to. Dia juga sering kali melihat pelatihan online di media sosial.  

Beberapa produk handicraft kreasi Apsari Listyowati. foto: dok pribadi   
Beberapa produk handicraft kreasi Apsari Listyowati. foto: dok pribadi   

Tambah Pendapatan 

Pagi itu, matahari mulai meninggi. Setelah beberapa hari Surabaya diguyur hujan deras. Ny SW yang mengendarai sepeda ontel, mendatangi Puskesmas Tambakrejo, Surabaya. Perempuan yang tinggal di kawasan Pogot di Surabaya Timur tersebut, sedang menjalani terapi pengobatan TB MBR.

Ny SW adalah salah satu pasien TB MDR yang dilatih Apsari Listyowati membuat handicraft. Ny SW menjalani pengobatan hampir setahun. Dalam kesehariannya, dia adalah ibu rumah tangga. Suaminya bekerja menjual mainan dan aksesoris anak-anak di beberapa sekolah di Surabaya. Mereka memiliki tiga anak dan tinggal bersama mertua.

Di sudut ruangan belakang Puskesmas Tambakrejo, Ny SW yang mengenakan masker, terlihat sibuk. Kedua tangannya dengan lincah memotong kain flanel. Kain itu kemudian dibentuk menjadi bros, bando, dan berbagai jenis aksesoris lainnya. Hasil karyanya lantas dikemas dalam plastik.

Selain flanel, Ny SW juga mengerjakan manik-manik yang dibentuk menjadi celengan, gelang, kalung, dan bros. Produk kerajinan hasil kreasinya ini dipasarkan melalui suaminya. Bila ada yang laku, Ny SW mengaku sangat bersyukur lantaran mendapat tambahan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Paling tidak, dia bisa mencukupi kebutuhan uang jajan anak-anaknya.

Produk-produk buatan Ny SW juga dibantu dipasarkan Apsari kepada rekan dan teman-temannya. Sebagian lagi dijual online melalui WhatsApp, Facebook, dan Instagram. Bila ada yang laku, dia serahkan semua uangnya kepada Ny SW.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun