Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Cerita Eks Satpam Toko Nam yang Kini Jadi Juragan Kue Kering

20 Februari 2021   15:26 Diperbarui: 21 Februari 2021   13:14 1506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah produksi Sriyatun. foto: dok/pribadi

Yang dipikirkan Sriyatun saat itu adalah produksi dan produksi. Rupiah demi rupiah dikumpulkan. Sebagian pendapatannya disisihkan untuk membeli sejumlah peralatan guna mendukung produksi.

Selama menjalankan usaha, Sryatun juga kerap merugi. Salah satu yang diingat ketika kue kering senilai Rp 50 juta gagal dikirim ke Timor Leste. Gara-garanya, kontainer yang mengirim barang miliknya terbakar.

"Ya, mau apa lagi. Diikhlaskan saja. Namanya juga kecelakaan," ucap dia.  

Produk-produk kue kering buatan Sriyatun. foto: dok/ pribadi
Produk-produk kue kering buatan Sriyatun. foto: dok/ pribadi

Garap Produk Premium

Bisnis tak selamanya sesuai harapan. Kenyataan itulah yang dihadapi Sriyatun. Selama 14 tahun berkongsi dengan partnernya, ujungnya harus berpisah. Sriyatun tak menyebutkan secara spesifik penyebab putusnya hubungan bisnisnya. Hanya soal perbedaan persepsi. Itulah yang membuat mereka harus menjalankan bisnis masing-masing.

Tahun 2016, Sriyatun bergabung dengan Pahlawan Ekonomi. Dia menemukan atmosfer baru dalam dunia usaha. Teman-teman sesama pelaku usaha yang juga bertumbuh. Mentor-mentor berpengalaman yang selalu bermurah hati membimbing para pelaku usaha. Terlebih untuk penguatan dan kesehatan usaha, Sriyatun memanfaatkan konsultasi manajemen dan keuangan dengan para konsultan secara cuma-cuma.

Bukan cuma itu saja. Sriyatun juga punya insight baru tentang berwirausaha. Jika sebelumnya dia hanya fokus untuk menjual kue kering grosiran, kini menjajal kue kering premium. Dengan kemasan lebih modern dan ciamik. Pasarnya kalangan menengah atas. Dengan terobosan ini, dia bisa merasakan mendapatkan margin yang lebih besar.

Sriyatun juga makin familiar berjualan online. Melalui media sosial dan marketplace. Dia memosting produk-produknya dan bisa menggaet customer-customer baru. Bukan hanya pembeli dari Surabaya, tapi juga dari kota-kota lain di Indonesia.

Sriyatun optimistis bisnisnya akan terus bertumbuh. Meski pandemi covid-19 yang memasuki tahun kedua belum juga usai. Berbagai efisiensi sudah dilakukan. Dari bahan-bahan sampai tenaga kerja.

"Saya bersyukur sekarang sudah mulai naik. Barusan saya kirim ke Palu, 700 paket Lebaran (1 paket berisi 6 stoples) dan 20 dos (1 dos berisi 20 stoples)," ungkap dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun