Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Yusuf Ekodono, Bomber Timnas, dan Penalti Emas

31 Desember 2020   23:50 Diperbarui: 28 Mei 2021   16:13 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novaldo Troy Putra, Fandi Eko Utomo, Yusuf Ekodono, Bayu Subo Seto.foto:beritalima.com

Yusuf mengaku tidak pernah memaksa anaknya menjadi pemain sepak bola "Semua karena kemauan sendiri. Patokannya lulus SMP, saya selalu tanya mau menjadi pemain bola atau bekerja. Karena tidak bisa dua-duanya jalan sama-sama," tutur Yusuf.

Selain itu, Yusuf juga menanama disiplin tinggi untuk semua anaknya. Sebab, mereka harus melalui proses yang benar. Berlatih setiap hari, menjaga pola makan, dan dilarang begadang.

Makanya, kalau anak-anaknya bisa meneruskan jejaknya hal itu lebih besar karena upaya yang serius dan fokus.  "Kuncinya pada mereka sendiri yang harus menjiwai sepak bola. Berikutnya baru dukungan saya sebagai orang tua," imbuh Yusuf

Tahun 2019, Yusuf ditunjuk menjadi head coach PSHW. Klub milik Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur itu, berkompetisi Liga 2. PSHW baru melakoni satu pertandingan melawan Persijap Jepara. Setelah itu kompetisi berhenti karena pandemi covid-19.

Yusuf punya tanggung jawab besar membawa tim berjuluk Laskar Matahari itu untuk meraih prestasi bagus. 

PSHW, bagi Yusuf, punya potensi menjadi tim besar. Karena memiliki basis massa yang kuat, dalam hal ini Muhammadiyah.

"Jika PSHW ada di seluruh Indonesia, tentu ke depan PSHW tak akan kesulitan menyeleksi pemain. Karena bisa merekrut pemain-pemain berbakat dari binaan PSHW sendiri," ungkapnya.

Yusuf juga mengapresiasi misi PSHW yang tidak hanya ingin meraih prestasi di kancah sepak bola nasional, tapi juga bagian dari dakwah kultural Muhammadiyah.  

"Mudah-mudahan PSHW bisa bertahan. Bahkan bisa naik ke Liga 1. Ini akan menjadi klub sepak bola kebangganna Muhammadiyah," tuturnya.

Yusuf tidak sedang bermimpi. Sebagai pemain berpengalaman, dia layak punya ambisi. Mewujudan mimpi-mimpi membangun tim sepak bola yang disegani. Syukur-syukur bisa berkontribusi membangun atmosfer sepak bola nasional agar lebih baik.

Yusuf selalu menarpkan permainan pendek, cepat, dan agresif. Dia juga mengajarkan agar  selalu menjunjung tinggi sportivitas dan menjauhi permainan kasar.  Apa yang dia citakan barangkali selaras dengan kata-kata inspiratif  Johan Cruyff. "Sepak bola sekarang semua tentang uang. Ada masalah dengan nilai-nilai dalam permainan. Ini menyedihkan karena sepak bola adalah permainan yang paling indah. Kita bisa memainkannya di jalan. Kita bisa memainkannya di mana saja." (agus wahyudi)

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun