Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kartolo dan Kenangan Melawak di Rumah Sakit Jiwa

26 Desember 2020   12:11 Diperbarui: 29 April 2021   08:30 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan enteng Kartolo menjawab," Kewirangan." Spontan, para mahasiswa yang nonton terkekeh-kekeh mendengar plesetan mata kuliah Kewiraan menjadi Kewirangan.  

Kartolo juga pernah tampil di acara wisuda Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kidungan dan celotehannya membuat banyak orang yang hadir ger-geran. Kartolo mengaku heran, mengapa mahasiswa suka lawakannya. Suatu kali dia pernah bertanya kepada mahasiswa, katanya dia dianggap ceplas-ceplos. 

Kartolo juga pernah diundang mengisi kegiatan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Dia didaulat menjadi pembicara dalam seminar kebudayaan Bersama Emha Ainun Nadjib dan Harry Mukti (kini sudah almarhum). Kartolo keder seraya bilang, "Saya gak berani. Saya ngelawak ae. Ngomong nang seminar malah salah kabeh, hehe."   

Bukti banyaknya pecinta lawakan Kartolo itu bukan ngecap. Tahun 1998, saya pernah dititipi teman yang saat itu tinggal di Amerika Serikat (AS), untuk dibelikan kaset-kaset Kartolo. Kawan saya itu sedang menempuh studi manajemen di salah satu universitas di Sacramento.

Kawan saya itu ingin dibelikan kaset-kaset Kartolo edisi yang lama-lama. Akhirnya setelah mencari, saya menemukan ada penjual kaset-kaset lawas Kartolo tersebut di Pasar Blauran. Tanpa pikir panjang, sekitar 20 kaset Kartolo saya beli.

Kaset-kaset Kartolo itu kemudian dikirim ke AS. Beberapa hari kemudian, teman saya itu mengontak. Selain mengucapkan terima kasih, dia mengabarkan jika kaset-kase Kartolo jadi rebutan teman-temannya. Belakangan, saya baru tahu alasan dia ingin memiliki kaset-kaset Kartolo itu. "Stres saya hilang kalau sudah dengerin Kartolo," ucap dia.

Kawan saya juga bilang, banyak temannya dari Indonesia di AS yang merasa terhibur dengan lawakan Kartolo. Mereka bisa terkekeh-kekeh sambal memegangi perut mendengar banyolan Kartolo.

Teman saya itu tak sendiri. Banyak pejabat di Indonesia yang juga mengandrungi Kartolo. Harmoko, mantan Menteri Penerangan, salah satunya. Harmoko punya banyak koleksi kaset Kartolo. Itu diketahui dari bocoran informasi yang disampaikan sopir Harmoko ketika bertemu Kartolo dalam suatu acara di Surabaya. Saat itu, sopir Harmoko menunjukkkan kaset Kartolo dalam laci moblnya.

"Bapak (Harmoko, red), sering tertawa sendiri di mobil mendengarkan kaset sampeyen, Cak," begitu kata sopir Harmoko, lalu tersenyum.

Jenderal R. Hartono, Jenderal Suyono, dan Jenderal Faisal Tanjung, dan Jenderal Moeldoko adalah penggemar Kartolo. Musisi Ahmad Dhani juga punya koleksi kaset Kartolo lumayan banyak. Komedian Cak Lontong, malah lebih "dekat" lagi. Dia disebut-sebut punya talenta yang mirip dengan Kartolo

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun