Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jakob Oetama dan Buku Sketsa Tokoh yang "Raib"

9 September 2020   22:23 Diperbarui: 3 Januari 2021   13:32 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jakob Oetama di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta, Selasa (27/9/2016).(KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULU 

Saya lalu menyerahkan buku Sketsa Tokoh , Catatan Jakob Oetama itu. 

"Oh, ya. Saya baca dulu. Saya bawa ya, terima kasih," ucap Dahlan, lantas tersenyum.

Sambil berjalan, Dahlan membolak-balik buku tersebut. Dahlan juga sempat terlihat membaca buku itu sambil selonjoran di sofa. Dahlan memang rakus membaca. Kepada banyak wartawan, dia kerap memberi referensi buku-buku bagus. Dia kadang memberi anak buahnya buku yang sudah tuntas dia baca.

Urusan kata pengantar buku Sketsa Tokoh Suroboyo kelar. Dahlan mengirim catatannya via e-mail. Buku Sketsa Tokoh Suroboya dilauching di Hotel Tunjungan Surabaya, Juni 2006. Dihadiri Arif Afandi (waktu itu menjabat Wakil Wali Kota Surabaya), para tokoh yang saya tulis, dan jurnalis media cetak dan elektronik.

Saya tentu bahagia bisa mewujudkan mimpi menulis buku. Saya juga sangat berterima kasih kepada Jacob Oetama yang telah memberi inspirasi dalam bukunya. Ketika membuka direktori, saya menemukan tulisan Dahlan Iskan yang memberikan apresiasi tinggi kepada Jakob Oetama. 

"Pak Jakob adalah contoh dari sedikit orang yang bisa fokus. Sejak pikiran sampai tindakan. Godaan-godaan di luar pers tidak pernah meruntuhkan kefokusannya mengurus media. Padahal, sebagai pemimpin dan pemilik grup media nasional yang terbesar dan paling berpengaruh, pastilah begitu banyak rayuan dan iming-iming. Beliau tidak tergoda sama sekali. Beliau terus saja konsentrasi mengurus Kompas dan grupnya. Karena itu, kalau pada akhirnya kita menyaksikan Kompas-Gramedia begitu sukses, kita tidak boleh melupakan bahwa itulah hasil nyata dari karya orang yang sangat fokus."

Hingga saya resign dari Radar Surabaya, 2012, buku Sketsa Tokoh, Catatan Jakob Oetama masih di tangan Dahlan Iskan. Saya yakin Dahlan sudah rampung membacanya. Bahkan mungkin membaca ulang. Seperti kebiasaan dia yang saya tahu. (agus wahyudi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun