Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Urgensi Urban Agriculture dan Isu Keamanan Pangan

14 Agustus 2020   22:56 Diperbarui: 16 Agustus 2020   17:48 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu lahan pertanian di Surabaya. foto:humas.surabaya.go.id

Yang agak luput dari perhatian publik, Surabaya berhasil memproduksi padi hasil urban farming. Yakni, padi varietas Mamberamo yang ditempatkan di balkon lantai dua Balai Kota Surabaya. Padi yang ditanam sejak 2016, tersebut, ditanam di beberapa boks fiber persegi berukuran 2,5 x 2,5 meter. Meski tidak kelewat besar, tapi spirit memanen padi ini bisa dijadikan ajang "kampanye " mendorong warga lebih mencintai aktivitas pertanian kota.

Upaya menghidupkan pertanian di Surabaya sejatinya bukan hanya berhadapan dengan keterbatasan lahan. Namun sektor tersebut sampai sekarang diianggap belum menjanjikan. Terlebih di kalangan anak muda.

Menurut Fajar Haribowo, peneliti senior Enciety Business Consult, faktor nilai ekonomi menjadi pemicu mengapa anak-anak milenial emoh melirik sektor urban agriculture. Padahal jika ditekuni secara serius, sektor ini sangat menjanjikan.

Fajar menyebut, selama ini, masyarakat terutama kalangan milenial, melihat urban agriculture hanya sebatas lifestyle, bukan sebagai potensi bisnis. Padahal sektor ini cukup ampuh mengatasi food security atau keamanan pangan.

Kata dia, tak ada satu pun yang bisa memprediksi apa yang terjadi pada hari esok. Dampak pandemi Covid-19 misalnya yang tidak bisa diprediksi. Hingga membuat ekonomi kocar-kacir. Karenanya, kalau sampai mencuat problem kesulitan akses, keamanan pangan ini menjadi sangat penting.  

Menurut Fajar, political will dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk membesarkan urban agriculture. Kurangnya sosialisasi dan komunikasi visual menjadi salah satu penyebabnya. Sekarang, berapa benyak orang tahu jika produk hortikultura hasil urban farming itu lebih menyehatkan? Seberapa besar orang paham jika produk urban farming sepenuhnya menerapkan sistem penanaman organik yang tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida sintesis?

Jujur, urgensi urban agriculture menjadi meningkat ketika krisis ekonomi menyebabkan keamanan pangan menjadi pertanyaan besar. Dengan semakin meningkatnya tekanan pada sumber-sumber produksi pangan, berkembangnya jumlah masyarakat miskin kota, urban agriculture bakal menjadi satu alternatif yang sangat penting.

Upaya kreatif di masing-masing daerah sangat dibutuhkan untuk menggelorakan aktivitas urban agriculture. Bukan hanya soal pemberian bahan baku, penyediaan akses,  tapi juga keteladanan dari para pemangku kekuasaan. (agus wahyudi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun