Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Satu Positif Covid-19, Pasar Kapasan Di-Lockdown

4 April 2020   17:26 Diperbarui: 4 April 2020   21:05 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesan masuk di WA saya, Jumat (3/4/2020) petang. Dari Ketua Himpunan Pedagang Pasar (HPP) Kapasan H. Afandi. Pedagang grosir busana muslim. Dia menyampaikan kabar kalau Pasar Kapasan tidak boleh beroperasi alias ditutup.

Selanjutnya, H Afandi mengirim screeshot surat dari Perusahan Daerah (PD) Pasar Surya, salah satu BUMD milik Pemkot Surabaya. Surat tertanggal 3 April 2020 bernomor SU -758/01/IV/2020 itu, menyebutkan Pasar Kapasan akan berhenti beroperasi mulai Sabtu (4/4/2020) sampai 14 hari ke depan.

Kenapa berhenti? Ada orang yang biasa berinteraksi di pasar tersebut positif terinfeksi virus Corona (Covid-19). Sesuai protokol yang harus dijalankan, selama 14 hari pasar grosir garmen terbesar di Kota Pahlawan itu, harus ditutup.

Sebagai gantinya, pedagang dipersilakan mengemasi, mengamankan, atau mengambil barang dagangannya. Harapannya, pedagang masih bisa melayani pembeli dengan melakukan penjualan online.

Malam itu, beberapa mobil PMK diterjunkan untuk melakukan penyemprotan disinfektan. Berikut sejumlah personel berpakaian APD lengkap. Aparat dinas perhubungan, Satpol PP, Linmas juga melokalisir jalan di sekitar Pasar Kapasan.   

Para pedagang Pasar Kapasan bergerombol di sekitar lokasi. Mereka memprotes adanya penutupan. Karena dengan penutupan 14 hari, sama halnya membumihanguskan ekonomi pedagang. Kalau tidak, PD Pasar Surya harus mau memberi ganti rugi, begitu tuntutan pedagang.

Pedagang Pasar Kapasan juga membandingkan dengan Pasar Tanah Abang yang libur hanya empat hari saja. Padahal kondisi di Jakarta jauh lebih membahayakan dibandingkan Surabaya. Jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta jauh lebih banyak.

Masih kata pedagang. Selama pandemi Covid-19, di Pasar Kapasan gencar dilakukan gerakan cuci tangan. Masing-masing toko disediakan hand sanitizer. Pedagang juga membagikan jamu dari bahan empon-empon.

Tiap hari ada 650 jamu gratis dibagikan. Membaca shalawat setiap hari yang disalurkan melalui speaker-speaker yang di pasang di banyak sudut pasar. Hal ini menjadikan pedagang bisa menyimak dan mengikuti bacaan shalawat dari tokonya masing-masing.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun