"Ini ladang dakwah dan amal bagi pengurus, pemain, pelatih, dan suporter bola. Bukan proyek untuk cari keuntungan," papar dia.
Nadjib menuturkan, awal merelaunching PSHW, ada yang mempertanyakan, untuk apa Muhammadiyah mengurus sepak bola? Bukankah kondisi sepak bola Tanah Air sangat buruk? Banyak faktor non teknis mengalahkan profesionalitas.
Menurut Nadjib, Muhammadiyah harus bisa menjadi oase di tengah kegaduhan sepak bola nasional. Sepak bola nasional perlu sentuhan amar makruf nahi mungkar.
Dia lalu mencontohan sikap KH Ahmad Dahlan. Yang menolong pengemis dan gelandangan di kawasan Malioboro. Dahlan tak peduli omongan orang. Yang dia lakukan konkret. Tidak usah perlu mengurus besar dan kecilnya.
"Itulah watak Muhammadiyah. Ikut berkontribusi, bukan antipati. Bertindak otentik, bukan kosmetik," aku Nadjib. (agus wahyudi)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI