Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ketika Demo Mahasiswa Dijegal Musik Dangdut

26 September 2019   14:39 Diperbarui: 26 September 2019   21:02 5618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi demo mahasiswa. foto: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Demo tahun 1998 hampir serupa. Hanya, ada banyak cara yang diekspresikan mahasiswa dalam unjuk rasa. Menggelar teatrikal jalanan, mimbar bebas dengan mendatangkan banyak tokoh, pengadilan rakyat, doa bersama, dan masih banyak lagi. Lantaran aksinya, tak sedikit mahasiswa 1998 harus berbenturan dengan aparat keamanan.  

Suatu ketika, mahasiswa Surabaya melakukan aksi yang berani. Mereka akan di kawasan dekat Kodam V/Brawijaya. Kabar demo tersebut menyebar. Aparat keamana pun siaga. Ketika demo berlangsung, ada puluhan mahasiswa yang ikut aksi tersebut. Tepat di ujung pintu masuk kawasan Kodam V/Brawjaya sudah diblokade.

Mahasiwa terus beraksi. Selain membentangkan spanduk, juga meneriakkan yel-yel tuntutan reformasi. Sekitar setengah jam berlangsung, aksi dikejutkan dengan kedatangan truk yang mengangkut peralatan sound system. Perkiraan saya, sound system tersebut berkekuatan 5.000 watt. 

Awalnya, mahasiswa tidak perhatian dengan truk tersebut. Namun, saat suara menggelegar terdengar, mahasiswa mulai bingung. Pasalnya, aparat keamanan sengaja memutar lagu-lagu dangdut. Suaranya sangat keras. Saking kerasnya, orasi mahasiswa yang hanya pakai megaphone tak terdengar.

"Ayo cak, joget. Haaa eee..." begitu suara petugas berbicara dengan mic dalam truk, lalu tertawa riang.

"Sialan. Opo iku e. Matikan..." teriak mahasiswa.

"Ohh pancen jancxxx..." (gak diperjelas. misuh Suroboyoan)

Suara dari sound system terdengar makin keras. Sementara suara mahasiswa makin tenggelam. Nyaris tak terdengar. Mahasiswa terdiam. Memandang penuh amarah di hadapan aparat keamanan. Demo pun tak berlanjut. Mahasiswa ngeloyor pergi sambil mengacungkan jari tengah ke arah aparat. (agus wahyudi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun