Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pebisnis Kuliner Ini Ternyata ASN dan Pembalap

20 September 2019   15:33 Diperbarui: 20 September 2019   15:50 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bapak kosnya menjawab dengan suara pelan, "Iya, dia sekarang bantu ibunya. Karena banyak kerjaan ibunya yang gak bisa ditinggalkan."

Jawaban itu tak membuat Herman puas. Nalurinya berkata lain. Pasti ada yang disembunyikan. Karena itu, Herman mencari informasi dari kerabat dan keluarga bapak kosnya. Dan, informasi terang benderang: bapak kosnya terlilit masalah keluangan. Hingga tak sanggup menyekolahkan anaknya. 

Setelah tahu berapa besar biaya yang dibutuhkan, Herman lantas menemui bapak kosnya. Kali ini, ia tak bertanya lagi. Tapi menyodorkan uang. Jumlahnya Rp 1 juta. Ia sengaja mengamputasi gaji pertamanya sebagai pegawai pelabuhan sebesar Rp 1,2 juta.

 "Saya kasihan lihat anaknya gak sekolah selama seminggu karena belum bayar sekolah," ucap Herman, mengenang.

Bagi Herman, hidup dengan sisa gaji Rp 200 ribu tak masalah. Karena sisa uang itu cukup buat membeli satu dus mi instan. Cukup untuk dikonsumsi sampai akhir bulan.

Tak secuil pun ketakutan dalam diri Herman. Ia haqqul yaqin jika Sang Khalik bakal memberi jalan keluar. Urusan akan dimudahkan kalau kita mau memudahkan urusan orang lain.

Benar saja. Doa Herman Efendi dijawab Allah SWT. Pagi usai menyerahkan uang untuk membantu biaya sekolah Endang, anak bapak kosnya, siang hari telepon genggam Herman berdering. Dari balik telepon, seorang dari perwakilan kapal pesiar bersandar ke Pelabuhan Syahbandar Bawean minta bantuannya.

Dalam pembicaraan, dia minta bantuan pengadaan air tawar. Biayanya ditanggung seratus persen. Herman yang berpengalaman mengatasi masalah itu  dengan senang hati membantu. Tak butuh lama, air tawar dengan kapasitas yang dibutuhkan pun tersedia.

Dari bantuan Herman, perwakilan kapal pesiar itu akhirnya memberikan bonus jutaan rupiah. "Alhamdulillah, saya seperti ngimpi tiba-tiba dapat uang. Paling tidak, saya nggak jadi makan mi instan terus sampai akhir bulan," ucap dia, lalu tergelak.

Heman mensyukuri atas semua capaian ini. Dari jerih payahnya, ia bisa membeli beberapa properti dan kendaraan pribadi. Sesuatu yang mewah bagi orang seumurannya. Buat dia yang berlatar dari keluarga yang hidupnya pas-pasan. (agus wahyudi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun