Resapi Maknanya Jangan Hanya Dibaca!
Judul Buku : Bukan Untuk Dibaca
Penulis : Deassy M. Destiani
Editor : Lina Tri Permatasari
Rachmi N. HamidawatiSetting : Al-Muna Sarwoko
Desain Cover : Riyadh Graphic Art
Penerbit : PT ERA ADICITRA INTERMEDIA
Cetakan : Ketiga tahun 2013
Golongan Buku : Motivasi
Tebal Buku : 490 Halaman
Harga Buku : Rp.78000
ISBN : 978-979-8340-17-8
Kelebihan :1. Isi yang menarik serta dapat diambil pelajaran dari kisahnya.
2. Bahasa yang sederhana membuat mudah dimengerti oleh pembaca.
3.Penggunaan Ejaan Yang Telah Disempurnakan sangat baik.
Kekurangan :1. Beberapa halamannya tercetak secara cacat.
2.Kertas yang digunakan tipis.
Bukan Untuk Dibaca, merupakan buku yang ditulis oleh Deassy M. Destiani. Dari judulnya kita dapat lihat bahwa sang penulis memberi judul yang terkesan sederhana namun bermakna.”Bukan Untuk Dibaca” melainkan untuk dipahami dan diresapi maknanya. Buku karya Deassy ini merupakan rangkuman dari berbagai kisah inspiratif dari berbagai daerah, mulai dari Indonesia maupun mancanegara.
Dengan bahasa yang baik penulis memberikan motivasi terhadap pembaca. Apabila pembaca dalam keadaan yang tertulis di dalam buku maka sudah dipastikan akan hayut dengan tulisan Deassy ini sampai menitikan air mata. Kebanyakan dari kisah inspiratif yang ditulis Deassy ini diambil dari berbagai sumber yang merupakan kisah nyata tetapi ada juga yang merupakan fiktif belaka namun bermakna. Buku karya Deassy ini memiliki susunan kata yang sederhana sehingga mudah dimengerti pembaca. Buku ini ditulis dengan rapi sesuai dengan judul pada setiap bab.
Dalam setiap judul cerita terdapat pesan moral yang disampaikan dari cerita sebelumya sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami apa inti dari cerita tersebut. Buku dengan ketebalan 490 ini memiliki cerita yang mengharukan, menginspirasi serta memotivasi. Salah satu cerita yang sangat menarik adalah cerita yang berjudul “Biji Apel yang Mencerahkan”.
Holaram, sang Menteri dari negeri Imbakyu, sedang menghadiri suatu konferensi internasional. Secara kebetulan tempat duduknya bersebelahan dengan tempat duduk seorang menteri dari negara Paman Sam. Sebagaimana konferensi international Hola harus menghadapi rasa membosankan setiap saat. Dikarenakan perwakilan menteri dari negeri Paman Sam itu berada di sampingnya, Hola terpaksa tersenyum dan menahan rasa bosannya. Hal ini dikarenakan bantuan yang di dapat negaranya banyak berasal dari negeri Paman Sam jadi, Ia harus bersikap baik di depannya.
Sejak rapat dimulai Hola melihat bahwa sang menteri memakan sesuatu yang terdapat dari sakunya. Karena ingin tahu Hola bertanya kepada sang menteri,” Tuan menteri bolehkah saya tahu, apa yang sedang anda makan tadi? “
“oh tentu saja, lihat ini…biji apel,” jawabnya sambil mengeluarkan biji apel yang ada di dalam kantongnya.
“Biji apel? Tuan memakan biji apel? Apa khasiatnya? “ Hola bertanya heran.
“Ha, Anda belum tahu hasil riset kami menunjukkan bahwa biji apel sangat bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan dan intelejensi seseorang,”kata menteri itu menjelaskan.
“Benarkah demikian? Apabila tuan tidak keberatan bolehkah saya mencobanya satu?”
“Sayang sekali tinggal dua biji. Begini saja satu untuk saya dan satu lagi untuk Anda tapi Anda harus membaya $10 untuk satu bijinya.”
Dalam perhitungan Paman Sam selalu Akurat. Hola senang sekali, ah rupanya itulah rahasia kecerdasan yang dimiliki oleh bangsa Amerika.Terima kasih bapak menteri baik sekali ingin memberikan sesuatu yag berharga untuk saya.
Setelah memakan biji apel itu, Hola mulai berpikir,” Mengapa saya memberikan uang $10 untuk satu biji apel”. Dengan perasaan kesal Hola berkata,”Tuan menteri beru terpikir oleh saya. Dengan uang $10 saya dapat membeli beberapa kilo apel. Tadi tuan menjual satu biji apel seharga $10. Betapa bodohya saya!”
“Nah, lihat bukti keampuhannya! Begitu makan biji apel itu, Anda memperoleh pencrahan. Anda baru sadar bahwa Anda bodoh. Sekarang Anda cerdas. Anda tidak dibodohi lagi dan semuanya itu karena satu biji apel ini bukan?” ujar sang menteri.
Cerita yang menginspirasi dan penuh pesan moral ini merupakan salah satu dari banyak kisah inspiratif dari buku ini. Dengan pesan moral yang di kandungnya buku ini cocok untuk Anda yang sedang belajar bagaimana memperbaiki kehidupan Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H