Mari memprediksi pemenang Oscar tahun ini secara kuantitatif.
Bagaimana caranya? Mungkin itu pertanyaan pertama yang muncul di benak Anda. Jadi, ibarat sebuah perlombaan lari, perhelatan Oscar merupakan garis akhirnya. Dalam perjalanan menuju garis finish tersebut, terdapat sejumlah penghargaan-penghargaan film lainnya yang bisa dijadikan sebagai prediktor siapa dan film apa saja yang akan membawa piala Oscar. Nah, penghargaan-penghargaan ini biasanya disebut precursor prize/award. Apa landasannya bahwa penghargaan pendahuluan tersebut bisa menjadi prediktor Oscar?
Alasan pertama: banyak dari para voters di Academy (yang akan menentukan nominasi dan pemenang Oscar) juga menjadi voters di sejumlah penghargaan pendahuluan. Misal para voters di Academy dari cabang akting, juga merupakan voters untuk penghargaan Screen Actor Guild Awards (SAG), atau voters di Academy dari cabang penulisan merupakan voters untuk penghargaan Writers Guild Awards (WGA). Tentu kita bisa berasumsi bahwa para voters tersebut mempunyai pilihan yang sama baik saat di penghargaan pendahuluan, maupun saat menentukan pemenang Oscar.
Selanjutnya alasan kedua: sejarah telah membuktikannya. Jadi pendekatan inilah yang saya lakukan. Saya telah memilih 13 penghargaan pendahuluan yang dianggap sebagai prediktor ampuh untuk meprediksi pemenang Oscar, baik penghargaan yang diberikan oleh para kritikus, kelompok profesi, maupun jurnalis. Penghargaan-penghargaan tersebut adalah: Golden Globe (GG), Producers Guild Award (untuk kategori film terbaik), Screen Actor Guild Awards (untuk kategori akting), Director Guild Awards (untuk kategori sutradara terbaik), Writers Guild Awards (untuk kategori penulisan), National Society of Film Critics Awards (NSFC), Broadcast Film Critics Association Awards (Critics Choice Awards/CC), National Board of Review Awards (NBR), New York Film Critics Circle Awards (NYFCC), Los Angeles Film Critics Association Awards (LAFCA), Boston Society of Film Critics Awards (BSFC), Chicago Film Critics Association Awards (CFCA), dan British Association of Film and Television Arts Awards (BAFTA). Dalam tulisan ini misalnya, penghargaan-penghargaan tersebut secara statistik telah terbukti sebagai prediktor untuk kategori film terbaik piala Oscar.
Jadi, mari kita menengok 23 tahun ke belakang, bandingkan pemenang Oscar di tiap tahunnya untuk tujuh kategori utama (film terbaik, pemeran utama pria dan wanita terbaik, pemeran pendukung pria dan wanita terbaik, sutradara terbaik, skenario asli terbaik, dan skenario adaptasi terbaik) dengan pemenang tiap kategori di 13 penghargaan pendahuluan sebelum Oscar yang sudah disebutkan sebelumnya. Melalui perhitungan matematika, setiap penghargaan akan memiliki bobot nilai masing-masing untuk tiap kategori berdasarkan konsensusnya dengan pemenang untuk kategori yang sama di Piala Oscar. Misalkan, dalam 23 tahun terakhir terdapat 14 kali konsensus antara PGA dengan Oscar dalam hal kategori film terbaik. Tentu bobot PGA untuk kategori film terbaik akan lebih tinggi dibandingkan NSFC Awards yang hanya mencapai 4 kali konsesnsus selama 23 tahun terakhir dengan Oscar. Lalu untuk apa bobot nilai tersebut? Bobot nilai tersebut akan diberikan kepada penerima penghargaan tahun ini untuk setiap kategori di masing-masing penghargaan pendahuluan sebelum Oscar, yang akan menjadi perhitungan dalam memprediksi pemenang Oscar pada tanggal 24 Februari besok.
Hal yang menjadi pertanyaan di benak Anda mungkin, “mengapa hanya 23 tahun terakhir yang dijadikan pertimbangan untuk pemberian bobot?”. Alasan pertama, karena keterbatasan penulis dalam menganalisis data. Kedua, sejumlah penghargaan baru diberikan di era 90-an, seperti Critics Choice Awards (sejak awards race 1995/1996). Lalu kalau masih baru kenapa penghargaan itu diikutsertakan juga? Jangan salah, dalam sepuluh tahun terakhir ada tujuh konsensus antara pemenang Oscar dengan pemenang Critics Choice Awards untuk kategori film terbaik. Baiklah, mari langsung saja kita bahas prediksi pemenang piala Oscar tahun ini untuk tujuh kategori utama.
Film Terbaik
Bobot terbesar untuk kategori film terbaik ada pada PGA dan GG (karena film terbaik GG terbagi menjadi drama dan komedi sementara Oscar tidak, maka poinnya dibagi berdasarkan proporsi pemenang film drama dan komedi di Oscar yang juga meraih penghargaan di GG). Tahun ini, dari sembilan film yang ada di daftar nominasi film terbaik Oscar tahun, hanya 4 film yang berhasil menjadi jawara film terbaik pada penghargaan pendahuluan sebelum Oscar, yaitu Argo (GG-drama, PGA, CC, BAFTA), Zero Dark Thirty (NYFCA, NBR, BSFC, CFCA), Amour (LAFCA, NSFCA), dan Lez Miserables (GG-comedy). Dan menurut perhitungan, Oscar akan jatuh kepada film… ARGO (66 poin dari 100).
Pemeran Utama Pria Terbaik
Dari total 100 poin yang ada, Daniel Day-Lewis (Lincoln) meraih 86 diantaranya, hasil dari raihan penghargaan aktor utama terbaik di delapan penghargaan pendahuluan sebelum Oscar. Termasuk SAG dan GG (drama), dua penghargaan dengan bobot tertinggi untuk kategori ini. And the Oscar goes to… Daniel Day-Lewis. Dia akan menjadi aktor pertama yang berhasil meraih penghargaan aktor utama terbaik Oscar sebanyak tiga kali.
Pemeran Utama Wanita Terbaik
Praktis hanya tiga aktris yang “benar-benar” bersaing untuk kategori ini, Emanuelle Riva (Amour), Jennifer Lawrence (SLP), dan Jessica Chastain (ZDT). Dari hasil perhitungan, Chastain unggul dengan perolehan 50 poin hasil dari raihan penghargaan aktris terbaik di sejumlah ajang yang diadakan oleh para kritikus. Di belakangnya ada Lawrence dengan 33 poin dan Riva dengan 20 poin. Belakangan, sikap negatif yang ditunjukkan beberapa pihak terhadap film Zero Dark Thirty (terkait adegan penyiksaan) berdampak pula terhadap menurunnya popularitas Chastain. Sebagian pihak malah lebih menjagokan Lawrence untuk kategori ini setelah dirinya meraih penghargaan di ajang SAG. Tapi dari hasil perhitungan, Oscar diberikan kepada… Jessica Chastain.
Pemeran Pendukung Pria Terbaik
Menurut perhitungan, ada tiga aktor yang memiliki kans terbesar untuk mendapatkan penghargaan di kategori ini. Kritikus cenderung lebih memilih Phillip Seymour Hoffman (sebagaimana filmnya, The Master, juga dicintai para kritikus), namun Tommy Lee Jones (Lincoln) punya modal besar karena menang di SAG, dan Christopher Waltz (Django) mendapat dukungan dari Golden Globe dan BAFTA. Pada akhirnya, mari lihat hasil perhirungan akhir: Waltz memimpin tipis diatas dua pesaing utamanya dengan 31 poin. Kategori ini memang punya sejarah paling misterius, siapa pun bisa menang. Tahun 1999 James Coburn (Affliction) meraih Oscar untuk kategori ini tanpa memenangkan satu pun penghargaan pendahuluan utama dan Alan Arkin (Little Miss Sunshine/2007) hanya menang di BAFTA tapi berhasil membawa pulang Oscar. Tapi kembali, hasil perhitungan yang menentukan, dan Oscar diberikan kepada… Christopher Waltz.
Pemeran Pendukung Wanita Terbaik
Tanpa panjang lebar lagi, pemenangnya adalah… Anne Hathaway (Lemiz) dengan raihan poin 80 dari 100.
Sutradara Terbaik
Kategori paling membingungkan untuk diprediksi diantara yang lainnya. Mengapa? Karena menurut perhitungan, pemenangnya adalah Ben Affleck (Argo) dengan raihan poin 84, diantaranya dari hasil kemenangan di DGA, GG, dan BAFTA. Tapi sayangnya Affleck tidak ada di daftar nominasi. Saingan terdekat Affleck adalah Katheryn Bigelow, yang juga absen dari daftar nominasi sutradara terbaik Oscar tahun ini. Satu-satunya sutradara yang ada di daftar nominasi dan pernah mendapatkan penghargaan pendahuluan adalah Haneke (Amour) pada ajang NSFC. Jadi, Oscar diberikan kepada… David O. Russell (SLP). Kenapa? Hanya menebak saja, karena dia berhasil menempatkan empat pemainnya pada nominasi empat kategori akting Oscar tahun ini.
Skenrio Asli Terbaik
Diantara kelima kategori, Django Unchained melaju sendiri tanpa ada perlawanan dari pesaingnya di sejumlah ajang pendahuluan sebelum Oscar. Saingan terdekat datang dari Zero Dark Thirty yang minggu lalu memenangkan penghargaan di ajang WGA untuk skenario asli terbaik. Namun poin yang didapat ZDT (38) belum bisa melampaui poin yang didapat oleh Django (45). Sehingga Oscar jatuh kepada… Quentin Tarantino untuk Django Unchained.
Skenario Adaptasi Terbaik
Awalnya persaingan untuk kategori ini pada award race tahun ini hanya milik dua film, yaitu Silver Lining Playbook (SLP) dan Lincoln. Linclon menang di sejumlah penghargaan yang diadakan oleh para kritikus dan mengumpulkan poin 18, sementara SLP menang di NBR dan BAFTA (total 23 poin). Tapi minggu lalu, secara mengejutkan WGA memilih Argo sebagai film dengan skenario adaptasi terbaik. Dan dari hasil penghitungan pembobotan, WGA merupakan yang tertinggi dengan 46 poin. Hal tersebut menjadikan Argo sebagai frontrunner untuk kategori ini. Dan Oscar diberikan kepada… Chris Terrio untuk Argo.
Terpercayakah Prediksi Ini?
Tidak ada yang pasti dalam perhelatan Oscar, sampai presenter mengumumkan tulisan yang ada di dalam amplop. Dan tahun ini Academy berupaya untuk menghapus kesan pemenang Oscar yang predictable, dengan cara mengumumkan nominasi lebih awal. Dan sejumlah kejutan muncul, Affleck dan Bigelow is snubbed, nominasi aktris utama tertua dan termuda, Pirates! Masuk nominasi film animasi terbaik, dan lain sebagainya. Mungkin tanggal 24 Februari juga akan kembali dipenuhi dengan kejutan, tidak ada yang tahu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H