Mohon tunggu...
Agustus Sani Nugroho
Agustus Sani Nugroho Mohon Tunggu... Advokat, Pengusaha -

Lawyer, Pengusaha, Penulis, Pemerhati masalah sosial budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Selamat Hari Guru

30 November 2015   00:42 Diperbarui: 30 November 2015   11:00 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa hari lalu hari guru, aku memang tidak merayakan atau membuat peringatan secara khusus apalagi terlibat acara sekedar seremonial.

Namun dalam kunjungan singkatku ke Bandung beberapa saat lain, aku berusaha mampir menemui salah satu (dari cukup banyak) guruku yang menurutku memberi banyak kontribusi pada pencapaian2 dalam kehidupanku.

2x mengelilingi rumah tinggalnya di Bandung, aku tak lagi menemukan rumahnya. Lalu bertanya kiri kanan, akhirnya mendapat petunjuk, beliau sudah pindah tak jauh dari situ. Mumpung sudah disana dan tidak jauh, aku mencarinya sampai akhirnya ketemu juga.Hanya mampir bersilaturahmi sambil memberikan salah satu bukuku sebagai oleh2.

Saat kami berbincang-bincang, dia bertanya mengapa dan apa yang dianjarkannya yang membuatku mengatakan bahkan dia adalah sosok guru yang sangat menginspirasi (beliau mengajarkan Sosialisasi Hukum, dimasa kuliahku dulu).

Aku menjawab begini: "Baru dan hanya sekali sepanjang kuliah di sebuah universitas dibidang ilmu sosial dan ujiannya esai dulu aku mendapatkan nilai 100; Ya, seratus, karena menjawab betul semua 4 dari 7 soal yang ibu berikan. Sementara orang lain yang juga menjawab betul dari 4 soal lain ada yg hanya dapat 90 dan 80 saja. Ibu menerangkan dengan jelas setelah nilai tersebut dibagikan minggu depannya, bahwa ternyata dari 7 soal tersebut 4 merupakan soal yang memerlukan logika dan 3 hafalan. Yang mengerjakan dengan betul 4 soal logika, dapat 100 (dan itu hanya 1 orang dari kelas besar itu smile emoticon ), yg mengerjakan dengan betul 3 logika 1 hapalan dapat 90 dan yang mengerjakan dengan betul 2 soal logika dan 2 soal hapalan dapat 85 dan yang mengerjalan dengan betul 1 soal logika dan 3 soal hapalan dapat 80."

Lalu, aku sambung: "ibu menggunakan index nilai kelas yang membuat anak2 yang dapat 70 (dan biasa mendapat B dengan nilai itu) pada marah semua padaku karena sekarang mereka hanya dapat C dan yang dapat 60 lebih marah lagi karena mereka yg harusnya lulus dgn nilai C sekarang cuma dapat D. Dan, yang mendapat 60 kebawah dan mayoritas kelas itu kemudian jadi berbondong-bondong memintaku jadi guru mengajari mereka" Beliau tertawa saat mendengar perkataanku terakhir.

"Dan, yang juga penting dari mata kuliah ibu itu adalah ternyata sebagai mahluk sosial, kita adalah bagian dari dan hidup di masyarakat (sosial) yang beragam dan majemuk dengan bermacam-macam hal dan masalah juga. Itu membuat kita harus punya kemampuan melihat dari berbagai sudut pandang dan sosiologi hukum adalah hukum yang multidisipliner; semua ilmu hukum dibutuhkan dalam melihat masalah sosial dari sisi hukum. Dan tentu saja bukan hanya ilmu hukum yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah2 yg terjadi didalam masyarakat itu. Diperlukan banyak ilmu2 lain juga."

Beliau terdiam saat saya mengatakan itu, dan saya melanjutkan:
"Nalar atau logika sebagai basis ilmu dan intelektualitas, keadilan dan kebijakan yang harus menyertai, ketegasan menerapkan nilai2 dan standard, serta keharusan dan kemampuan melihat dan mengerjakan sesuatu secara multi displiner adalah esensi pelajaran yg saya dapat dari ibu dan saya terapkan dalam kehidupan saya. Itu sangat menginspirasi dan menjadi salah satu faktor penting dalam pencapaian-pencapaian dalam kehidupan saya dan sekali lagi saya ingin menyampaikan terima kasih saya."

Aku menangkap matanya berkaca-kaca, jadi buru2 aku mengalihkan pembicaraan ketopik-topik lain. Beliau masih sempat berkata: "Saya merasa sangat bangga pada anda"

Dan, buru2 aku juga jawab "Dan saya juga merasa sangat bangga punya kesempatan bertemu dan belajar dari guru2 yang hebat seperti ibu dan juga beberapa guru hebat saya yang lain. Namun pencapaian saya belum selesai dan masih terus berproses.".

"Semua memang memerlukan proses. Kehidupan dan proses itu akan terus berlanjut dan berputar terus kan ?" Jawabnya lagi, sambil tersenyum.

Pertemuan kami tak lama. Dalam perjalanan pulang, aku membayangkan, dibalik rambutnya yang sudah memutih dan usianya yang lanjut, dan hidupnya yang masih tetap bersahaja, aku dapat merasakan sebuah kenikmatan seorang guru yang mungkin tidak dapat diperoleh profesi2 lain yaitu kenikmatan dan kebahagiaan melihat keberhasilan murid-muridnya.

Dan, sesungguhnya banyak sekali orang yang juga menjadi guru dengan berbagi ilmu dan keahliannya tanpa berprofesi resmi sebagai guru resmi di institusi2 pendidikan formal. Apapun kemasannya, "Guru" adalah sebuah profesi yang sungguh mulia dan sebagian besar dilakukan dengan tanpa pamrih (baca: murni karena panggilan jiwa).

Tak ada seseorang pun yang bisa hebat dengan sendirinya di dunia ini tanpa kontribusi guru-guru yang telah mengajarkan mereka dulu, apapun profesi dan pencapaiannya. Negeri ini membutuhkan banyaaak guru2 yang hebat dan menginspirasi, demi mendorong perubahan dan perbaikan negeri dan sudah seharusnya menjadi dan mendapat perhatian yang cukup dari pemerintah.

Selamat hari Guru, untuk semua guru2ku yang hebat dan menginspirasi dan semua guru yang membantu mencerdaskan semua anak negeri ini. Selamat hari guru juga untuk sahabat2ku yang berprofesi jadi guru, dosen, trainer dan semua profesi yang berkontribusi mencerdaskan sesama. Terimakasih telah membantu mencerdaskan bangsa. Dan, teruslah mencerdaskan dan menginspirasi bangsa ini.

Sungguh kalian, semua guru, adalah pahlawan-pahlawan tanpa tanda jasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun