Mohon tunggu...
Agustus Sani Nugroho
Agustus Sani Nugroho Mohon Tunggu... Advokat, Pengusaha -

Lawyer, Pengusaha, Penulis, Pemerhati masalah sosial budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik

ISIS bukan perwakilan Islam

15 November 2015   18:55 Diperbarui: 15 November 2015   19:06 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Penyerangan ISIS di Paris, Lebanon dan beberapa titik lain dengan korban orang2 sipil yang tak berdosa adalah aksi teror yang dilakukan oleh terorist. Itulah sebabnya kita juga mengecam aksi2 teror Israel terhadap warga sipil di Palestina. Beberapa kali aksi-aksi terorist seperti itu juga menyerang Indonesia.

Tindakan teror seperti itu dan harus dikutuk dan kita turut berduka atas jatuhnya semua korban sipil di Paris, Lebanon, Palestina dan seluruh tempat di dunia.

Tidak ada agama, termasuk Islam, yang membenarkan aksi2 teror terhadap warga sipil tak berdosa. Penyerangan Paris bukan tindakan Islami dan sama sekali tidak mewakili Islam. ISIS bahkan telah membunuh secara keji lebih dari 100.000 orang Islam diwilayah-wilayah yang mereka kuasai. Mengapa kita tak pernah berduka untuk begitu banyak nyawa kekejian ISIS yg sebagian besar juga beragama Islam itu ? Saya mengutuk ISIS juga atas begitu banyak korban kekejian mereka selama ini.

Mereka (ISIS) dengan konsep Kekhalifahannya, bahkan menganggap Indonesia adalah bagian dari Kekhalifahannya. Dan, entah kenapa, ada banyak dukungan yang diberikan oleh orang2 dan kelompok2 tertentu sebagai bentuk jihad-nya di negeri ini. Beberapa orang Indonesia bahkan suka rela pergi bergabung dgn ISIS diwilayah yang mereka kuasai di sekitar Turki, Suriah dan Irak.

Sebaiknya Indonesia tidak terlena, meningkatkan kewaspadaannya dan menindak tegas semua potensi radikalisme di negeri ini. Persatuan dan kesatuan didalam kebhinekaan berdasarkan Pancasila adalah harga mati untuk NKRI.

Salam Indonesia Raya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun