Mohon tunggu...
Agus Tulastyo
Agus Tulastyo Mohon Tunggu... lainnya -

Praktisi periklanan, Pengamat media, Peneliti. "All Truth passes thru three stages: First, it is ridiculed. Second, it is violently opposed. Third, it is accepted as self-evident." - Arthur Schopenhauer; German Philosopher

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politisi Pariah: Pengalihan Isu, Ketua/Wakil DPR dan 2 Momen Merendahkan/Meremehkan

9 September 2015   11:09 Diperbarui: 9 September 2015   11:31 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembali pada Politisi Pariah, mengatakan “substansial”, yang mana dan apa? Pelemahan rupiah? Ok kalau itu pelemahan Rupiah. Apakah ia paham bagaima, mengapa, dan apa yang menyebabkan dan melatar belakangi. Lalu bagaimana kalau ada seorang pemimpin negara yang ingin mendorong produk dalam negerinya agar dapat lebih agresif dan bersaing dipasar internasional, dengan mendepresiasi atau sengaja melemahkan nilai mata uangnya sendiri? Seperti China saat ini. Siapa yang tahu kalau tim keuangan presiden saat ini juga melakukan hal yang sama. Oooo...harga naik, rakyat dan pengusaha menjadi susah. Ya...pasti harga naik, tapi barang import dan produk dalam negeri yang berbahan baku import. Kalaupun produk 100% dalam negeri naik itu kebijakan Perusahaan, karena bagi para produsen nasional yang memproduksi barang tertentu, nilai tukar tidak sama dengan nilai tukar pasar. 

Rakyat susah? Rakyat yang mana? Dari jaman Suharto ketika partainya (partai politik sang politisi pariah) berkuasa, yang dikatakan masuk era perkonomian moderen, pun banyak rakyat miskin dan susah, walau rupiah di Peg. Yang susah kerena pelemahan rupiah, Para Hedonist dan para Toke’ (julukan Juragan Cina, gaya betawi) di mangga dua dan tempat grosir pengimpor produk China (legal/Ilegal). Silahkan dicek kepasar produk 100% dalam negeri setelah dinaikan harganya, walau tidak diturunkan kembali tetap saja perlahan tapi pasti barang tersebut terbeli, karena memang ada daya beli. Diluar partipasi perilaku para Mafia. Contoh lain: Harga minyak turun secara drastis, pemerintah tidak menurunkan secara dratis, tetap daya beli ada dan produk kendaraan bermotor pun terus berlangsung. Disisi lain pemerintah mengantongi keuntungan yang lebih besar untuk membiayai infrastruktur. 

Pertanyaan penting terhadap Politisi Pariah di atas, apakah ia mengerti dengan apa yang disebut dengan “Currency War”? Pasti mengerti: Ooo... itu peperangan mata uang antar negara. Paham? Pasti tidak. Sebab, bagaimana “Currency War”  dengan banyak variabel dan indikator saling berhubungan, bisa terjadi? Juga pasti tidak tahu: Ooo...itu bukan wilayah dia. Kalau bukan wilayah dan tidak memahami mengapa ia mengeluarkan pernyataan terkait dengan hal tersebut.  Apakah ia paham, mengerti, dan tahu tentang Lima Ledakan masif dan Sangsi Ekonomi yang dikenakan terhadap China, juga sangat berpengaruh pada Perekonomian Nasional dan Nilai Tukar Rupiah? Hmmm...! Apakah ia tahu dan paham akibat China memborong 16 ton emas dunia dan salah satu Bank Terbesar Amerika memindahkan berkontainer-kontainer emasnya ke Rusia, juga mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah? Apakah ia tahu dan paham Rusia dan China melepas Asetnya hingga $94 milyard dolar pada bulan Agustus, juga mempengaruhi Nilai Tukar? Jadi Nilai Tukar Rupiah akan dikendalikan oleh Bank Indonesia sesuai dengan kebutuhan perkembangan ekonomi, serta tingkat produktifitas dan kemampuan bersaing  industri Dalam Negeri di pasar internasional. Apakah seperti ini ia pahami? Sanngat diragukan. 

Dampak pernyataan Politisi Pariah, bagi diri dan partai KMP, dan Media Massa? 

Pertama kali isu ketua/wakil DPR diangkat oleh media massa, dan terus menjadi bahan diskusi terbuka juga oleh media masa, pembahasan jadi menajam dan terfokus pada etika dan kewajiban konstitusi para anggota dewan dan khususnya ketua/wakil. Jika seolah-olah ada sekelompok entity mengolah isu, adalah masalah lain, itulah politik. Tetapi yang jelas bagi masyarakat awam yang dipertontonkan oleh ketua/wakil DPR, dan penghinaan Donald Trump terhadapnya sebagai wakil rakyat itulah inti dari permasalahan. Apakah awak media tidak boleh tersinggung oleh perilaku tak wajar keduanya (ketua/wakil DPR/D. Trump)? Ini masalah penggunaan uang dan rakyat yang dipermalukan, oleh karenanya awak media menjadi Concern. 

Lalu apakah dengan mengangkat isu peristiwa tragis seperti itu media di anggap ikut mengolah isu tersebut atau berpartisipasi? Tidak begitu! Lalu siapa? Kalau politisi pariah Ini tidak menyebutkan siapa dan kelompok yang mana, berarti “menuduh” media secara komplisit berpartisipasi mengolah isu. Bukankah seluruh Media Massa nasional baik Cetak, Elektronik, Digital dan Media Sosial ikut berpartisipasi mengangkat dan “mengutuk” peristiwa tersebut? Lalu apakah mereka kesana tidak menggunakan uang Rakyat? 

Kalu dikatakan sebagai satu perisitwa “silahturahmi”, sehebat apa Donald Trump di Amerika, siapa dia? Sampai ketua’wakil harus mengunjunginya bukan sebaliknya, dia hanya seorang pengusaha properti dan kasino. Lebih kaya pengusaha properti atau kongkomerat Indonesia yang selalu tiarap dan tidak menampakan diri. Dan yang harus diketahui dan dipahami oleh Politikus Pariah: (1) Donald Trump, pasti tidak akan terpilih menjadi Presiden Amerika, adalah kesalahan fatal jika Partai Republic memilihnya sebagai nominasi. Jeb Bush atau Rand Paul lebih dimungkinkan “Face-Off” atau bersaing dengan Hilary Clinton (Partai Demokrat). (2) Tidak ada dalam sejarah kepresidenan Amerika yang berbasis sebagai Pengusaha Perhotelan/Properti, Casino, dan industri Entertainment. Karena bisa mempermalukan Rakyat Amerika sendiri. 

Jeb Bush (republican); Sumber: abcnews.go.com

Rand Paul (Republican); Sumber: wikipedia.org

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun