Punya kesempatan naik jabatan dalam karir tentu saja sangat menyenangkan. Selain prestise tersendiri, tentunya kita juga bisa mendapatkan tambahan penghasilan. Entah gaji pokok yang bertambah atau pun tunjangan jabatan yang bertambah.
Tapi tidak semua pekerjaan itu ada istilah naik jabatan. Apa iya?
Ada. Contohnya adalah pekerjaan penulis saat ini.
Sudah hampir 6 tahun penulis bekerja sebagai kelompok pakar di salah satu lembaga pemerintahan daerah. Macam pekerjaannya adalah memberikan masukan kepada lembaga legislatif tentang masalah-masalah yang menyangkut pengawasan, penganggaran dan peraturan daerah. Diminta atau tidak diminta, penulis harus memberi masukan kepada pemerintah lewat lembaga legislatif atas sebuah masalah yang sedang dibahas. Masukan yang penulis berikan secara tertulis ataupun lisan, boleh dipakai, boleh juga tidak dipakai oleh lembaga legislatif. Sederhananya, tugas penulis memberikan masukan, bukan membuat keputusan. Â
Pekerjaan penulis ini atas dasar kontrak secara periodik melalui surat keputusan. Tidak ada istilah naik jabatan di dalamnya. Istilah yang ada hanya melanjutkan kontrak kerja. Selanjutnya, posisi jabatan yang sama akan dilanjutkan pada periode berikutnya. Soal naik gaji jangan ditanya, biasanya pasrah saja mengikuti kebijakan peraturan kepala daerah.
Mungkin para pembaca saat ini sedang menggeluti jenis pekerjaan yang sama seperti penulis, sama-sama tidak ada istilah naik jabatan.
Kalau sudah begitu, apakah kesempatan penulis dan pembaca lebih sempit untuk memperbaiki taraf hidup dibandingkan dengan orang-orang yang bekerja di tempat yang ada kesempatan naik jabatan?
Jika anda menjawab Ya, maka anda harus membaca tulisan ini sampai selesai.
Sebenarnya kesempatan kita untuk memperbaiki taraf kehidupan sama dengan yang lain, meskipun kita saat ini bekerja pada posisi pekerjaan yang tidak mengenal istilah naik jabatan. Yang membedakan hanya apa yang harus kita lakukan terhadap pekerjaan kita saat ini. Paling tidak ini yang penulis rasakan selama hampir 6 tahun bekerja di tempat sekarang. Â
Jadi, apa yang harus kita lakukan terhadap pekerjaan kita yang sekarang? Sederhana. Hal yang harus kita lakukan adalah mengembangkan diri untuk memiliki value atau nilai diri lewat pekerjaan kita saat ini.
Melalui cara ini, kesempatan untuk memperbaiki kehidupan akan selalu terbuka. Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk mengembangkan diri kita supaya memiliki value atau nilai diri dalam pekerjaan kita sekarang?
Ada 2 langkah yang penulis lakukan. Pertama; Perbaiki kecakapan atau keterampilan pekerjaan kita saat ini. Berhentilah merasa bahwa keterampilan bekerja kita sudah cukup. Mulai evaluasi diri, keterampilan apa saja yang seharusnya kita miliki untuk menunjang pekerjaan kita saat ini. Apakah kita sudah membaca banyak literatur tentang pekerjaan kita sekarang? Jika merasa masih belum banyak tahu, cari dan bacalah sebanyak-banyaknya literatur tersebut. Dengan banyak membaca literatur yang berhubungan dengan pekerjaan kita saat ini, maka kita akan mengetahui kecakapan atau keterampilan apa saja yang seharusnya kita miliki untuk menunjang pekerjaan kita.
Mungkin kita menemukan bahwa kita perlu melengkapi diri dengan keterampilan berkomunikasi atau public speaking, menulis, berorganisasi, berhitung, melakukan lobi, atau menguasai teknologi tertentu. Banyak menguasai berbagai keterampilan yang bisa menunjang pekerjaan kita, maka kita akan semakin ahli dalam pekerjaan kita.
Jadi, apapun pekerjaan kita saat ini, sebaiknya terus persenjatai diri dengan banyak keterampilan penunjang, maka kita akan semakin ahli dalam pekerjaan kita. Kenyataannya, keahalian menjadi tolak ukur daya saing kita dengan orang lain di era sekarang dan yang akan datang
Kedua; Bukalah jaringan seluas-luasnya. Untuk melakukannya, tidak perlu menunggu sampai kita memiliki banyak keterampilan. Itu terlalu perfect. Perfeksionisme hanya akan membawa kita pada kebiasaan menunda-nunda tindakan, senang berkhayal bahkan kesengsaraan hidup. Seiring mengembangkan banyak keterampilan yang menunjang pekerjaan kita, bukalah jaringan seluas-luasnya.
Jaringan yang luas akan membuka kesempatan orang banyak untuk melihat kemampuan atau potensi kita. Tentukan dengan siapa dan kelompok-kelompok mana saja kita harus menjalin pertemanan. Perlu ditentukan skala prioritasnya, terutama dengan orang-orang atau kelompok lain yang ada hubungannya dengan keahlian kita. Namun bukan berarti kita menutup diri dengan orang-orang atau kelompok lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan atau keahlian kita. Hanya perlu diatur skala prioritasnya.
Jika kita semakin ahli dengan pekerjaan kita saat ini, sebaiknya potensi ini diketahui oleh banyak orang dan kelompok lain diluar lingkup pekerjaan kita. Inilah pentingnya kita memiliki jaringan yang luas. Ingatlah, suatu saat kita pasti akan membutuhkan mereka. Atau sebaliknya, mereka suatu saat akan membutuhkan kita
Apakah saat ini kita sesekali memperoleh tambahan pendapatan atau sekedar mendapatkan undangan bersilaturahmi dari orang lain atau jaringan yang kita miliki? Jika belum, maka kita harus semakin giat membuat jaring laba-laba agar semakin besar pula kesempatan mendapatkan mangsa. (Cuma analogi. He...he....he.....).
Menurut pengalaman penulis, dua hal di atas perlahan tapi pasti akan memberikan dampak positif pada perkembangan value atau nilai diri yang kita miliki. Value atau nilai diri inilah yang membedakan kita dengan orang lain apapun pekerjaan kita saat ini.
Tidak jadi masalah, apakah pekerjaan kita sekarang ada istilah naik jabatan atau tidak, Karena semakin besar value atau nilai diri yang kita miliki maka kita punya kesempatan yang sama untuk memperbaiki kehidupan.
Cukipkah dua langkah itu yang harus kita terapkan agar kita memiliki banyak kesempatan memperbaiki kehidupan lewat pekerjaan kita saat ini?
Aduh........!!!., Penulis tidak punya banyak tips, jadi hanya dua hal di atas yang bisa penulis bagikan lewat tulisan ini.
Kata orang, gak penting seberapa banyak tips atau trik yang kita baca dan ketahui, tapi yang paling penting adalah hidup di dalamnya. He .... he.... he.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H