Orang yang kita cintai, sekuat apapun kita melindunginya, pasti akan musnah juga. Mengapa? Seperti halnya motor, orang yang kita cintai juga adalah materi yang suatu saat bisa rusak dan musnah. Bahkan orang yang kita cintai juga sama seperti kita, yang usianya juga mungkin masih kalah dibandingkan dengan motor kita.
Demikian pula dengan keluarga. Siapa yang bisa menjamin keabadian kebahagiaan dalam keluarga? Keluarga juga adalah manusia, sama seperti kita. Suatu saat, pasti akan musnah juga. Mungkin orang yang paling tua terlebih dahulu yang hilang (meninggal). Tetapi juga bisa terjadi orang yang paling muda yang akan hilang (meninggal). Atau mungkin malah kita sendiri yang akan hilang (meninggal) sehingga kita tidak bisa lagi melindungi keluarga kita.
Demikianlah. Bahwa sesungguhnya semua itu adalah materi yang pasti akan menuju kepada kemusnahannya, cepat atau lambat.
Jika demikian, mengapa kita tidak memberikan perhatian, rasa memiliki, dan pengorbanan kita kepada sesuatu yang tidak akan musnah? Mengapa kita tidak memberikan ketiga hal di atas demi sebuah cinta kepada-Nya?
Di dalam Al-Quran, Allah mengingatkan,
"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan." (Q.S. Al Kahfi: 46)
"Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur"(Q.S. Ali Imran: 45)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H