Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kebakaran Terhebat Bak "Neraka" di Amerika: Mengapa Dunia Teringat Gaza?

14 Januari 2025   08:19 Diperbarui: 14 Januari 2025   08:56 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebakaran di Los Angeles (Sumber: Berita Satu)

Apalagi kebakaran terhebat yang menjadikan Los Angeles bak neraka terjadi hanya berselang dua dari ancaman Donald Trump mengirimkan neraka ke Timur Tengah. Pantauan penulis terhadap beberapa media, mereka banyak menuliskan berita yang intinya menyandingkan ancaman Donald Trump dengan kebakaran besar di Los Angeles. SINDOnews internasional misalnya menulis berita berjudul, “Donald Trump Ancam Nerakakan Timur Tengah, Justru Los Angeles Terbakar Seperti Neraka.”

Mengutip Republika (12/1/2025), Donald Trump yang baru saja dipastikan menang dalam Pemilihan Presiden 2024 dengan tegas menyatakan “neraka akan pecah” di Timur Tengah jika Hamas tidak membebaskan tawanan sebelum ia menjabat atau dilantik pada Senin, 20 Januari 2025.

Saat diminta menjelaskan maksudnya, Trump menyatakan, “Apakah saya harus menjelaskannya kepada Anda? ‘Neraka akan pecah’ jika para sandera itu tidak kembali. Jika mereka tidak kembali sebelum saya menjabat, neraka akan pecah di Timur Tengah, dan itu tidak akan baik untuk Hamas, dan sejujurnya tidak baik untuk siapapun. Neraka akan pecah. Saya tidak perlu mengatakan apa-apa lagi, tetapi itulah kenyataannya.”

Ancaman Donald Trump bukan hanya dengan menggunakan kalimat “neraka akan pecah” tetapi juga kalimat “ada balasan mematikan yang harus dibayar”.  

“Jika para sandera tidak dibebaskan sebelum 20 Januari 2025, tanggal di mana saya dengan bangga memangku jabatan sebagai Presiden Amerika Serikat, akan ada balasan mematikan yang harus dibayar di Timur Tengah, bagi mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman terhadap kemanusiaan ini.” Demikian dikutip Bloomberg Technoz dari Reuters (3/1/2025).

“Mereka yang bertanggung jawab akan terkena dampak yang lebih parah dibandingkan siapa pun yang pernah terkena dampaknya sepanjang sejarah Amerika Serikat yang panjang dan bertingkat,” tegas Trump.

Apakah hanya kebetulan bahwa kebakaran terparah dalam sejarah Amerika Serikat ini merupakan dampak ancaman Trump yang berbalik kepada mereka? Ataukah bencana itu murni karena dipicu tiupan angin Santa Ana yang mencapai 50-80 km/jam? Jawabannya tentu kembali kepada pendekatan dan keyakinan berpikir kita.

Misteri Angin Santa Ana

Jika pikiran kita menggunakan pendekatan “ilmiah” maka kita akan berkata bahwa kebakaran di AS tidak hanya sekali ini terjadi, tetapi telah berulang kali, hanya saja kebakaran kali inilah yang paling parah. Namun jika pikiran menggunakan pendekatan “Ilahiah” maka kita akan meyakini bahwa tidak ada yang kebetulan, melainkan semua musibah yang mengenai manusia pasti disebabkan oleh perbuatan tangan mereka sendiri.

Hanya saja pendekatan ilmiah untuk kasus kebakaran di Los Angeles memiliki kelemahan. Peneliti BRIN, Erma Yulihastin misalnya mengungkap jika kebakaran itu dipicu oleh hal yang alamiah yaitu tiupan angin Santa Ana maka seharusnya hembusan angin tersebut datang di musim panas bukan di musim dingin seperti saat ini. Demikian diungkapnya melalui akun instagramnya sebagaimana dikutip dari ayoindonesia (12/1/2025). Ia bahkan menyebutnya sebagai anomali iklim.

“Jika Santa Ana terjadi pada saat winter—musim dingin—seperti Januari saat ini, maka ini benar-benar anomali bahkan penyimpangan iklim,” tegasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun