Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengungkap Misteri Ashabul Kahfi dalam Sejarah Peradaban Romawi

6 November 2024   15:04 Diperbarui: 6 November 2024   15:16 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah pemuda Ashabul Kahfi sangat populer terutama di kalangan Muslimin. Hal ini disebabkan karena kisah mereka diabadikan dalam Al-Quran (surah Al-Kahfi). Kisah Ashabul Kahfi juga banyak menyita perhatian kalangan di luar Islam termasuk penganut Nasrani dan para orientalis Barat.

Kisah Ashabul Kahfi bahkan sudah diangkat dalam film "Men of Anjalus" atau "Pemuda Angelos" yang diproduksi di Iran. Nama Anjalus atau Angelos diambil dari nama bukit yang menjadi tempat gua Ashabul Kahfi. Film serial televisi untuk studio IRIB TV dan tayang pada tahun 1997 ini disutradarai oleh Farajullah Salahshur. Saat Sayid Muhammad Khatami, (mantan Presiden Iran) berkunjung ke Vatikan pada tahun 1998, film ini dihadiahkan kepada Paus John Paul II, pemimpin agama Katolik dunia.

Meski demikian, kisah ini masih diliputi misteri. Mulai dari jumlah pasti pemuda Ashabul Kahfi dan letak gua tempat persembunyian mereka. Sejarawan hanya menyepakati bahwa mereka melarikan diri dari kekejaman penguasa Romawi. 

Penguasa saat itu memaksa mereka meninggalkan keyakinan tentang keesaan Tuhan (Monotheisme) dan kembali pada agama Romawi Kuno yang menyembah banyak dewa (Politheisme). Di antara dewa yang disembah adalah Jupiter dan Apollo (putra Jupiter).

Romawi adalah salah satu peradaban besar dunia sebagaimana peradaban Yunani, Mesir, India, China dan Mesopotamia. Jejak-jejak kebesaran pelanjut peradaban Yunani ini masih dapat disaksikan seperti bekas gedung pertunjukan Amphiteater dan Colosseum. Romawi juga terkenal dengan disiplin dan kekuatan militer yang sangat disegani. Itulah sebabnya di antara perang terberat dalam sejarah Islam adalah Perang Yarmuk melawan tentara Romawi.

Romawi juga tidak kecil perannya dalam mengembangkan agama Nasrani menjadi seperti saat ini. Sumbangan terbesar Romawi bagi agama Nasrani adalah memasukkan kepengurusan gereja dalam struktur pemerintahan Romawi.

Persinggungan Kisah Ashabul Kahfi dengan Peradaban Romawi

Pemuda-pemuda Ashabul Kahfi awalnya tinggal di pesisir laut, tepatnya di kota Tharsus. Kota ini juga pernah dinamakan Aphesus. Mereka sebenarnya bukan dari kalangan rakyat biasa tetapi bagian dari kalangan bangsawan (Patricia). Itulah sebabnya sebagian besar mereka menduduki jabatan penting dalam pemerintahan Romawi Kuno.

Jika merujuk pada film Ashabul Kahfi "Men of Anjalus" enam orang di antara mereka merupakan penasihat di istana Philadelphia sebagai utusan dari Kaisar Romawi, Hadrianus (117-138) M. Seorang di antara mereka yang bernama Maxmilianus bahkan diangkat menjadi Penasihat Tinggi. 

Menantu Gubernur Philadelphia ini juga menjadi sosok paling berpengaruh di kalangan pemuda Ashabul Kahfi. Gubernur Diqyanus menjadikannya menantu karena Maxmilianus adalah anak seorang Senator berpengaruh di Roma dan merupakan orang dekat Kaisar Hadrianus.

Seiring dengan matangnya kedudukan mereka, pemuda-pemuda ini lantas mengenal ajaran Nabi Isa Al-Masih tentang keesaan Tuhan dalam hal ini Allah sebagai Pencipta dan Penguasa Tunggal alam semesta. Masa penemuan keyakinan ini bertepatan dengan pemerintahan Gubernur Diqyanus. 

Nama Diqyanus adalah dialek lokal untuk menyebut nama Diokletianus yang agak sulit dilafalkan oleh rakyat biasa. Sebelum diangkat menjadi Gubernur Philadelphia, Diqyanus adalah perwira tinggi yang ikut berperang bersama Kaisar Hadrianus. Philadelphia saat ini adalah kota Amman di Yordania, bukan Philadelphia yang merupakan negara bagian Amerika Serikat.

Kaisar Hadrianus (kanan) dan Gubernur Diqyanus (kiri) (Film
Kaisar Hadrianus (kanan) dan Gubernur Diqyanus (kiri) (Film "Men of Anjalus")

Diqyanus adalah gubernur yang bertindak kejam terhadap penganut agama Tauhid atau agama Masehi (pengikut ajaran Nabi Isa Al-Masih) karena bertentangan dengan agama Romawi Kuno yang menyembah para dewa. Diqyanus bahkan meyakini Kaisar Romawi saat itu yaitu Hadrianus sebagai salah satu dewa.

Diqyanus bukan hanya tega menghukum rakyat biasa, bahkan istrinya sendiri yang merupakan wanita asal Damaskus (Suriah) dihukum mati dengan cara dibakar karena menjadi penganut agama Masehi. Meski demikian, ia tak mampu membendung penyebaran agama baru ini ke dalam istananya, hingga putrinya, Helen bersama suaminya Maxmilianus juga menjadi penganut ajaran Masehi.

Sosok Maxmilianus (kanan) bersama Tamlikha (tengah) dan Yavanus (kiri) (Film
Sosok Maxmilianus (kanan) bersama Tamlikha (tengah) dan Yavanus (kiri) (Film "Men of Anjalus")

Meski merupakan menantu Gubernur, Maxmilianus tetap menyelamatkan diri dan keimanannya dari ancaman mertuanya yang kejam. Selain Maxmilianus, lima pemuda lainnya juga ikut melarikan diri. Mereka juga memegang jabatan penting di negara bagian Philadelphia sebagaimana Maxmilianus.

Di tengah pelarian enam pemuda Romawi itu, seorang penggembala bersama anjingnya yang bernama Kithmir ikut bergabung. Ada pula yang berpendapat bahwa anjing itu mereka temukan di luar gua lalu mereka jadikan sebagai pemburu. Mereka lantas menjadikan gua di atas sebuah bukit sebagai tempat persembunyian. Di dalam gua itulah mereka ditidurkan oleh Allah selama 309 tahun. Sejarawan menyebutkan mereka terbangun pada masa pemerintahan Theodosius (408-450) M. 

Kisah Ashabul Kahfi

Di awal artikel disebutkan bahwa ada dua misteri yang menyelimuti kisah Ashabul Kahfi yaitu mengenai jumlah pasti mereka dan letak gua yang menjadi tempat persembunyian mereka. Meski demikian, jika menelusuri beberapa sumber terutama kajian-kajian yang dilakukan oleh kalangan akademisi dan mahasiswa di perguruan-perguruan tinggi Islam, mereka condong pada pendapat bahwa jumlah mereka sebanyak tujuh orang. Hal ini pula yang tampak pada film-film tentang Ashabul Kahfi.

Adapun nama ketujuhnya versi film "Men of Anjalus" adalah Maxmilianus, Tamlikha, Yavanus, Sudilanus, Dinasius, Martinus, dan Antonius, sedangkan versi Muhammad Thabari nama-nama mereka adalah Maxalmena, Muhsilmina, Yamlikha, Martunus, Kastunus, Viborus, Vikarnus, Yathbiounus dan Qalusy.

Antonius adalah penggembala yang bergabung dengan pemuda Ashabul Kahfi dan  memiliki seekor anjing bernama Qithmir. Sosok penggembala bernama Antonius itu telah bertemu dengan Maxmilianus beberapa kali saat pemimpin pemuda Ashabul Kahfi ini bermunajat di dalam gua.

Diqyanus beserta ribuan prajuritnya kemudian menemukan gua tempat persembunyian mereka. Saat melihat para pemuda itu tertidur, ia memerintahkan pasukannya untuk menutup pintu gua rapat-rapat dengan menggunakan batu.

Setelah ditidurkan selama 309 tahun, Allah membangunkan mereka sekaligus menyingkirkan batu yang menutupi mulut gua. Saat terbangun, mereka mengira hanya tertidur satu malam. Mereka lantas mengutus Tamlikha ke kota untuk membeli makanan di pasar. Tamlikha merasa aneh ketika tak seorang pun penjual yang bersedia menerima uang perak yang dibawanya. Tamlikha baru menyadari bahwa ia telah berada di zaman yang sangat berbeda. Penguasanya pun sudah berjarak ratusan tahun dengan masanya hidupnya.

Versi film "Men of Anjalus" Maxmilianus yang ke kota. Ia bertemu sejarawan Romawi pada masa Kaisar Theodos, Barnabas yang kemudian mengenali gambar dalam uang logam itu sebagai Kaisar Hadrianus yang hidup 300 tahun sebelumnya. Barnabas pula yang curiga, Maxmilianus adalah salah seorang syuhada Angelos yang sangat terkenal kisahnya pada masa Kaisar Hadrianus dan Gubernur Diokletianus.

Saat kembali ke teman-temannya, Tamlikha atau Maxmilianus menceritakan pengalamannya hingga mereka mengambil kesimpulan bahwa mereka bukan tertidur semalam melainkan ditidurkan oleh Allah selama ratusan tahun. Semakin bertambahlah keyakinan mereka pada Allah dan semakin besar kerinduan mereka bertemu dengan Tuhannya. Mereka lantas berdoa agar ditidurkan selamanya untuk bertemu dengan Tuhan mereka.

Versi film "Men of Anjalus" mereka mengharapkan kematian karena mereka khawatir dimanfaatkan oleh segolongan orang baik untuk kelanggengan kekuasaannya maupun untuk mengejar jabatan dalam gereja.

Akhirnya mereka sepakat untuk kembali kepada tujuan awal iman mereka yaitu mengharapkan keridhaan Sang Maha Pencipta. Mereka ingin mengangkasa ke langit cinta Tuhan dan karenanya mereka tidak mungkin menjadikan bumi sebagai tempat tinggal. Allah mengabulkan doa mereka. Mereka diwafatkan dalam keadaan bersujud menghadap kepada Tuhan yang mereka rindukan. Demikianlah Ashabul Kahfi yang ditidurkan selama 309 tahun, lalu dibangunkan sehari dan setelahnya diwafatkan kembali.

Misteri Gua Ashabul Kahfi

Gua persembunyian Ashabul Kahfi juga masih menjadi misteri. Ada beberapa tempat yang disebut-sebut menjadi letak gua tempat persembunyian para pemuda surga tersebut yaitu Turki, Damaskus (Suriah), Palestina, Skandinavia dan Yordania.

Negara yang disebut terakhir inilah yang diyakini sebagai tempat gua Ashabul Kahfi oleh pakar arkeologi, Rafiq Wafa ad-Dajani dalam bukunya berjudul Iktisyaf Kahf Ashhab al-Kahf (1964). Buku ini adalah hasil penelitian di sebuah gua yang terletak di pinggiran kota Amman, tepatnya di sebuah Desa bernama Rajib pada tahun 1963.

Gua Ashabul Kahfi di Yordania (Kompas.com)
Gua Ashabul Kahfi di Yordania (Kompas.com)

Dikutip dari hasil studi pustaka Shofarina Zuhratun Nafiah (mahasiswa IAIN Curup) pada tahun 2021, Ad-Dajani mengungkap beberapa fakta bahwa gua di Yordania ini merupakan tempat kisah Ashabul Kahfi. Menurutnya, gua yang berjarak sekitar delapan kilometer dari kota Amman (Yordania) itu memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan sejarah dan kisah Ashabul Kahfi dalam Al-Quran. 

Di antara fakta yang ditemukan oleh Ad-Dajani adalah penemuan batu besar yang berlubang pada puncak bukit, pinggiran gua di sisi Timur dan Barat terbuka hingga cahaya matahari dapat masuk ke dalam gua, dan penemuan tujuh/delapan peti mayat dari batu berciri masa Byzantium. Ciri lainnya adalah penemuan gambar bercat merah menyerupai seekor anjing dan penemuan bekas rumah ibadah di sekitar gua.

Penampakan makam dalam gua Ashabul Kahfi di Yordania (Netmediatama)
Penampakan makam dalam gua Ashabul Kahfi di Yordania (Netmediatama)

Versi gua Ashabul Kahfi dekat kota Amman, Yordania ini juga yang dapat disaksikan melalui film Ashabul Kahfi "Men of Anjalus". Meski demikian, kebenaran sejati terkait misteri jumlah pemuda Ashabul Kahfi dan di manakah gua tempat persembunyian mereka dikembalikan kepada Allah. Sejarawan hanya dapat mengungkap kebenaran sesuai dengan fakta dan tafsiran mereka terhadap temuan arkeologis dan Kitab Suci Al-Quran, tetapi kebenaran sejati kembali kepada Allah Ta'ala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun