Tidak Berpuasa Jika Dekat dengan MusuhÂ
Hal ini tentu berlaku dalam perang atau jihad. Sebagaimana dijelaskan pula oleh oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitab Zaadul Ma'ad. Beliau menjelaskan bahwa beliau Rasulullah SAW pernah bepergian pada bulan Ramadhan, yang terkadang beliau puasa dan terkadang tidak. Beliau juga memberikan dua pilihan ini kepada para sahabat jika sedang dalam perjalanan. Tapi jika mereka sedang berjihad dan sudah dekat dengan musuh, maka beliau memerintahkan agar mereka tidak berpuasa, agar badan mereka kuat ketika berhadapan dengan musuh.
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, maka sikap yang terbaik adalah tetap berpuasa selama tidak membahayakan keselamatan diri. Apalagi saat ini orang yang bepergian atau dalam perjalanan sudah menggunakan kendaraan bermotor bahkan banyak yang menggunakan roda empat. Faedahnya adalah ia terbebas dari kewajiban mengqadha (mengganti) puasa.
Meski demikian, kita tidak boleh menyalahkan mereka yang lebih memilih tidak berpuasa atau berbuka sebab hal ini juga didukung oleh argumentasi atau riwayat yang kuat sebagaimana telah dijelaskan oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyah. Di sinilah pentingnya sikap moderasi terhadap perbedaan pendapat dalam agama selama pendapat tersebut didasarkan pada argumentasi atau dalil yang kuat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI