Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pro-Kontra Kritik Akademisi: Fakta, Aspirasi, Partisan hingga Disebut Mendompleng

10 Februari 2024   15:05 Diperbarui: 10 Februari 2024   15:05 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Jokowi (sumber: video Kompas TV) 

Kritikan Itu Berdasarkan Hati Nurani Tetapi Ada yang Mendompleng

Mungkin kalimat yang mewakili istana ini agak sulit kita pahami. Kalimat ini kami temukan berdasarkan penjelasan pihak istana yang diwakili oleh Rumadi Ahmad, PLT Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) dalam dialog Satu Meja Kompas.TV (7/2/2024). Menurutnya, kritikan dari banyak guru besar ini bukan berada di ruang kosong, tetapi dalam konstalasi politik Pemilu 2024, sehingga mereka harus memilah mana suara-suara yang memang menyuarakan nurani dan mana yang akan menguntungkan kepentingan politik kelompok tertentu. Ia mengkhawatirkan kelompok yang punya kepentingan ini akan mendompleng dalam kritikan para akademisi itu. Pernyataan Rumadi ini lalu dibantah keras oleh Guru Besar UGM, Prof. Kuntjoro. Ia balik menuduh mereka yang menekan para rektor untuk mengeluarkan pernyataan mendukung Jokowi itulah yang seharusnya dikatakan sebagai mendompleng.

Sebuah Kesimpulan

Dengan demikian, ada pro-kontra terkait ramainya kritik dan petisi dari para akademisi. Hemat penulis, untuk menentukan mana yang bicara berdasarkan fakta diperlukan kritik eksternal. Jika menggunakan metode sejarah, kritik eksternal ini lebih banyak ditujukan kepada figur atau sosok yang menjadi sumber sejarah. Setidaknya ada dua pertanyaan yang dapat dikemukakan untuk melakukan kritik eksternal ini. Pertama, kedalaman ilmu, pengetahuan dan wawasan mereka yang berbicara terkait apa yang sedang dibicarakan. Kedua, apakah mereka punya kepentingan terhadap hal yang dibicarakan. Jika itu menyangkut kritikan kepada kekuasaan, maka pertanyaan sederhananya adalah apakah mereka memiliki kepentingan dengan kekuasaan itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun