Siapa cawapres paling fenomenal setelah dua kali debat? Mungkin publik atau netizen sepakat menunjuk Gibran Rakabuming Raka. Cawapres pasangan Prabowo Subianto ini dinilai tampil fenomenal selama dua kali debat cawapres. Bahkan saat debat putaran pertama, Pengamat Komunikasi Politik, Efendi Gozali menyebutnya "Gibran Show." Sementara di putaran kedua dua hari lalu, Gibran disebut melakukan gimik disertai kalimat mencari-cari jawaban Prof. Mahfud yang pertama kalinya dalam panggung debat capres-cawapres di dunia. Pakar Komunikasi Politik lainnya, Lely Arrianie menyebut Gibran gagal menyampaikan pesan politiknya hingga menyebabkan hilangnya ruh debat. Menurutnya, boleh melakukan gimik sepanjang untuk mempertegas gagasan dan gimik itu harus bersifat positif.
Lalu apakah gestur atau gimik itu dapat mendongkrak elektabilitas atau sebaliknya ia menjadi blunder atau bumerang? Drone Emprit yang menyorot respon warganet atau netizen pasca debat cawapres mengungkap data bahwa Gibran menjadi sosok yang paling disorot dan mendapat sentimen negatif tertinggi (60%) sementara sentimen positif hanya 33%. Sentimen positif tertinggi justru diperoleh rival Gibran yaitu Muhaimin (80%), hanya terpaut satu angka menyusul Mahfud MD (79%). Adapun sentimen negatif Muhaimin hanya 6% dan Mahfud MD (12%). Sentimen negatif yang dituai Gibran karena netizen menilai Gibran kurang beradab dan kerap bersikap konyol. Demikian dilansir dari Official Inews (23/1/2024).
Media asing Channel News Asia (CNA) juga menyebut bahwa gimik Gibran justru berpotensi menurunkan elektabilitasnya. CNA pada 22/1/2024 menurunkan artikel berjudul "Mengurangi Hype Publik terhadap Calon Wakil Presiden Indonesia Gibran setelah Sikap Kasar terhadap Lawannya dalam Debat Langsung." Media asal Singapura ini juga menuliskan respon netizen terhadap gimik Gibran saat debat cawapres serta menyebut bahwa Mahfud MD lebih berpengalaman dibanding Gibran. Gimik Gibran dianggap berlebihan sebagai seorang putra Presiden Jokowi. Demikian dilansir dari salah satu video Tribun Network.
Tanggapan Prof. Mahfud dan TKN Prabowo-Gibran
Dilansir dari salah satu video Kompas.com, Cawapres Ganjar Pranowo, Mahfud MD menjelaskan bahwa gimik yang dilakukan Gibran merupakan arahan pelatihnya untuk mengerjai atau mempermalukan dirinya. Terkait pertanyaan tentang Greeninflation ia menilainya sebagai pertanyaan receh sebab pertanyaan ini tidak didahului oleh penjelasan pengantar seperti peristiwa dan sebagainya. Menurutnya pertanyaan yang langsung seperti ini hanya pantas dilontarkan kepada anak kelas 3 SD. Moderator debat saat itu memang mengingatkan agar Gibran tidak langsung menanyakan istilah tanpa penjelasan sebelumnya, tetapi Gibran mengatakan bahwa Prof. Mahfud pasti sudah paham tentang pertanyaannya. Ternyata setelah Mahfud menjawab, Gibran justru tidak puas dengan jawaban Mahfud.
Gibran lalu melakukan gimik celingak-celinguk, membungkuk-bungkukkan badan sambil menempel tangan di dahi isyarat sedang mencari-cari sesuatu lalu berkata, "Saya lagi cari jawabannya Prof. Mahfud, saya nyari-nyari di mana ini jawabannya, kok enggak nemu jawabannya," kata Gibran saat itu. Nah, momen inilah yang direspon oleh netizen sebagai gimik negatif yang oleh Mahfud diakui sebagai bertujuan mengerjai atau mempermalukan dirinya.
Bagaimana tanggapan Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran? Nusron Wahid membantah cawapres mereka tidak sopan dalam debat putaran keempat. Dikutip dari Kompas.com, Sekretaris TKN itu menyebut bahwa gimik Gibran itu hanyalah guyonan atau gurauan orang Jawa saja agar debat tidak kaku dan tidak monoton. Ia juga menyatakan bahwa itu bukan konsep TKN tetapi spontanitas Gibran saja sebagai anak muda. Ia juga menambahkan bahwa tidak ada maksud Gibran untuk melecehkan Mahfud, buktinya ia minta maaf sebelum debat berakhir dan setelah debat mencium tangan Mahfud.
Ijazah Gibran Disorot Lagi
Blunder akibat sikap Gibran yang menimbulkan banyak antipasti terus berlanjut. Ijazahnya pun kembali disorot. Ia memang pernah menunjukkan ijazahnya ke awak media di balaikota Solo (23/11/2023) untuk membantah isu ijazah palsu yang ramai diperbincangkan publik. Ketika itu Gibran menunjukkan dua ijazah, masing-masing dari University of Singapore dan University of Bradford, Inggris.
Ijazah Gibran kembali jadi pembahasan media pasca debat cawapres kemarin, di antaranya oleh Tribun Network (23/1/2023) bersumber dari akun media sosial @BangBudiKur. Akun ini memperlihatkan sebuah ijazah dari perguruan tinggi di Inggris dengan keterangan bahwa Gibran lulus S1 dengan nilai lower second class honours (setara 48), yang jika menggunakan sistem penilaian di Indonesia setara dengan IPK 2,3. Meski IPK seperti ini sulit diterima untuk melanjutkan kuliah ke pasca sarjana seperti yang ditulis oleh @BangBudiKur tetapi untuk konteks mendaftar capres-cawapres IPK tidak menjadi persyaratan. Tribun juga mengutip dari akun resmi University of Bradford bahwa di perguruan tinggi ini digunakan empat tingkatan nilai yaitu First Class Honours (68%), Second Class Honours-First Division (58%), Second Class Honours-Second Division (48%) dan Third Class Honours (di bawah 48%).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI