Mungkin kita semua masih ingat dengan istilah "ndasmu etik" yang pernah viral di media sosial. Istilah ini diungkap oleh Capres Prabowo Subianto di acara internal partai pengusungnya. Kita dengan mudah memahami bahwa istilah "ndasmu etik" diucapkan oleh Prabowo untuk merespon pertanyaan Anies Baswedan dalam Debat Capres putaran pertama. Saat itu, Anies menanyakan bagaimana perasaan Prabowo terkait apa yang dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) sehingga meloloskan Gibran sebagai pasangannya.
Serangan Anies: Prabowo Melecehkan Etika
Anies ternyata punya alasan mempersoalkan kembali etika di Debat Capres putaran kedua. Ia menganggap Prabowo telah melecehkan etika setelah Debat Capres putaran pertama.Â
Mungkin yang dimaksud oleh Anies adalah respon Prabowo setelah ditanya tentang perasaannya terkait lolosnya Gibran menjadi Cawapresnya.Â
Respon dimaksud sebagaimana ditunjukkan oleh Prabowo di internal partai pengusungnya yang seakan-akan mengolok-olok pertanyaan Anies tentang etika hingga melahirkan istilah "ndasmu etik".Â
Bedanya kali ini Anies menambah "amunisi"nya dengan pengadaan alutsista dan food estate serta kepemilikan lahan Prabowo seluas 340.000 hektar (ha).Â
Anies semakin menyerang dengan menyatakan bagaimana mungkin ada personal yang menguasai lahan seluas ini sementara prajuritnya sangat kesulitan mendapatkan perumahan.Â
Hal ini pun menurut Anies merupakan satu contoh yang tidak etis bagi seorang pemimpin, hingga akhirnya Anies memberikan nilai 11/100 terhadap kinerja Prabowo untuk merespon permintaan Ganjar yang sebelumnya memberi nilai 5/10 untuk kinerja Menteri Pertahanan dan Keamanan di era Jokowi ini.
Serangan Balik Prabowo: Anies Tidak Beretika dan Menghasut RakyatÂ