Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo Diserang? Jokowi Komentar? Ini Kata Pakar, Media Online, hingga Nilai dan Survei

10 Januari 2024   10:19 Diperbarui: 10 Januari 2024   10:33 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen Anies bertanya kepada Prabowo tentang etika kepemimpinan (sumber: video Kompas TV)

Saat itu Jokowi mempertanyakan lahan yang dikuasai oleh Prabowo. Ia bahkan merinci datanya saat itu yakni 220.000 ha di Kalimantan dan 120.000 di Aceh Tengah. Bedanya dengan Debat Capres 2024, ketika itu Prabowo terlihat lebih tenang saat menjelaskan kepada lawan debatnya bahwa itu adalah Hak Guna Usaha (HGU).

Juru BIcara AMIN, Billy David membantah tudingan bahwa Anies menyerang Prabowo secara personal. Ia menyatakan bahwa apa yang disampaikan Anies termasuk soal data tanah Prabowo masih sesuai dengan aturan dan batasan yang ditentukan. Ia juga membantah tudingan bahwa pernyataan Anies keluar dari substansi. Menurutnya semua pernyataan Anies masih sesuai substansi materi debat ketiga.

Pandangan Pakar Psikologi Politik 

Pendapat yang sedikit berbeda disampaikan oleh pakar psikologi politik Universitas Indonesia (UI), Prof. Hamdi Muluk. Menurutnya, pada debat Capres 7 Januari 2024 tetap ada yang bersifat substansi meskipun ada juga yang terkesan dipaksakan. Misalnya tentang pertanyaan Anies Baswedan terkait etika karena Gibran diterima menjadi cawapres Prabowo. Mestinya hal ini tidak ditanyakan karena tema debat adalah tentang pertahanan dan keamanan. Ia pun mengkhawatirkan pertanyaan tentang etika dapat kembali muncul di debat berikutnya, meskipun temanya tentang energi.

Respon Media Online dan Nilai untuk Capres

Lalu bagaimana respon pemberitaan online pasca Debat Capres putaran kedua kemarin? Kompas mengutip Drone Emprit bahwa data percakapan tentang Anies Baswedan mendominasi pemberitaan online (62,87%) menyusul Ganjar Pranowo (44,67%) dan Prabowo Subianto (42,97%). 

Adapun terkait dengan penampilan kandidat di saat Debat Capres putaran kedua, Litbang Kompas mengemukakan data bahwa nilai Anies dan Ganjar sama dalam hal kemampuan menjawab pertanyaan dengan lancar dan jelas yakni 7,4, sedangkan Prabowo memperoleh nilai 6,9. Adapun menyangkut penampilan di atas panggung nilai Anies beda tipis dengan Ganjar yaitu 7,9 untuk Anies dan 7,8 untuk Ganjar, sedangkan Prabowo memperoleh nilai 7,1. Selanjutnya, Ganjar dianggap paling menguasai permasalahan dengan nilai 7,4 menyusul Anies (7,2) dan Prabowo (6,9).

Situasi Panas Hingga di Luar Panggung Debat

Situasi panas bukan hanya di atas panggung debat, di luar panggung pun itu masih terjadi. Mulai dari pemberitaan tentang Anies yang tidak bersalaman dengan Prabowo pasca debat. Anies beralasan bahwa ia tidak melihat keberadaan Prabowo setelah debat, sedangkan Prabowo beralasan mestinya Anies yang mendatanginya karena dirinya lebih tua.

Berikutnya, situasi juga menjadi panas di luar panggung karena beredar ulasan video Tik Tok yang memperlihatkan Anies dan Muhaimin pasca debat. Keduanya terlihat membuat konten yang mengomentari debat khususnya dengan Prabowo. Situasi panas juga terasa ketika beberapa media memperlihatkan momen Prabowo mengomentari nilai yang diberikan oleh Ganjar dan Anies kepadanya. Terkhusus nilai dari Anies (11/100), Prabowo berujar, "Kalau itu mah dari ente, emang gua pikirin?".

Lebih lanjut lagi, iklim Pilpres juga dibuat semakin panas setelah Anies Baswedan dilaporkan ke Bawaslu oleh Pendekar Hukum Pemilu Bersih (PHPB). Capres no. urut 01 ini dilaporkan karena dianggap menyebarkan fitnah kepemilikan 340.000 ha lahan Prabowo dan anggaran 700 triliun rupiah hanya untuk membeli alutsista bekas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun