Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perang Besar Pasca Gencatan Senjata Israel-Hamas? Negara Ini Siap Kepung Israel

30 November 2023   12:53 Diperbarui: 30 November 2023   12:53 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampakan tank dan lapis baja Yordania bersiaga dekat perbatasan Israel (video Kompas.com)

Kedua pihak (Israel dan Hamas) sepakat memperpanjang gencatan senjata yang dimulai pada Jumat, 24 Nopember 2023. Perpanjangan itu untuk memberikan kesempatan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza sekaligus memperpanjang waktu untuk memaksimalkan pembebasan sandera. Meski demikian, ancaman perang besar sedang membayangi pasca gencatan senjata. Pasalnya Israel sendiri memanfaatkan gencatan senjata untuk persiapan perang selanjutnya sebagaimana pernyataan Juru Bicara Militer Israel, Danial Hagari.

Yordania Siaga Satu di Perbatasan Israel

Beberapa negara telah menunjukkan tanda-tanda bersiap terjun ke perang besar pasca gencatan senjata, terutama yang berbatasan langsung dengan Israel seperti Yordania. Negara ini telah bersiaga satu menyambut perang. Pengerahan pasukan Yordania ke perbatasan Israel merupakan reaksi atas pengusiran warga Gaza keluar Palestina. Yordania bahkan telah menambah jumlah tentaranya untuk bersiaga di sepanjang perbatasan dengan Israel. Bukan hanya pasukan yang disiagakan di seberang Tepi Barat tetapi juga barisan tank dan kendaraan lapis baja yang siap bergerak ke Lembah Yordan.

10 Ribu Tentara Houthi-Yaman Menuju Perbatasan Israel

Selain Yordania, Yaman melalui tentara Houthi yang telah "viral" berbaris bergerak ke perbatasan Israel melalui Arab Saudi. Beberapa media nasional telah memberitakan bahwa sekitar 10 ribu tentara Houthi-Yaman berbaris mengular mendekati perbatasan Israel. Houthi tidak mempedulikan ancaman Israel yang akan menggempur balik Yaman jika terlibat membantu Hamas.

Ribuan tentara Houthi-Yaman menuju perbatasan Israel (video Tribunnews)
Ribuan tentara Houthi-Yaman menuju perbatasan Israel (video Tribunnews)

Rusia Siaga di Dataran Tinggi Golan dan Suriah

Selain Yordania dan Houthi-Yaman, Rusia juga sudah menempatkan pasukan dan barisan tank di pos militer mereka di Dataran Tinggi Golan dan Suriah. Pasukan Rusia ini akan sangat mudah menjangkau Israel jika memang terjadi perang besar jilid II antara Israel-Hamas pada tahun 2023 ini. Keberadaan pasukan Rusia ini memberikan pesan kepada Israel untuk menghentikan "genosida" yang dilakukan terhadap Palestina. Keberadaan pasukan Rusia di Suriah tidaklah mengherankan karena sebelumnya pihak Moskow telah mengecam Israel yang melakukan aksi pengeboman terhadap Damaskus.

Rusia juga menerjunkan Tentara Elit "Wagner" untuk membantu kekuatan Hizbullah untuk menggempur Israel. Bahkan Amerika Serikat (AS) sudah mencurigai adanya upaya Rusia memberikan bantuan senjata untuk memperkuat sistem udara Hizbullah di Lebanon atau Iran. Hizbullah sendiri tidak pernah "puasa" menyerang Israel di tengah gencatan senjata Israel-Hamas.  Hizbullah tidak gentar dengan ancaman Israel yang akan melenyapkan negaranya jika mereka membantu Hamas.

Tentang rencana kerja sama Rusia-Iran, ini merupakan yang pertama dalam sejarah. Terkait hal ini AS telah mempersiapkan sanksi "kontraterorisme" jika Rusia benar-benar melakukan hal ini. Meski demikian, tuduhan AS ini dibantah oleh pihak Rusia.

Pos militer Rusia di perbatasan Israel (video Tribunnetwork)
Pos militer Rusia di perbatasan Israel (video Tribunnetwork)

Aljazair dan Chechnya?

Bagaimana dengan Aljazair? Meskipun sejak tiga pekan sebelumnya, parlemen Aljazair telah memberikan restu kepada pemerintah untuk deklarasi perang melawan Israel, tetapi hingga kini belum ada pergerakan pasukan ke perbatasan Israel. Begitupun Chechnya yang sejak sebulan lalu telah memberikan sinyal akan ikut perang membela Palestina hingga kini belum mengerahkan pasukan.

Respon Israel

Bagaimana respon Israel terkait persiapan beberapa negara yang akan ikut berperang membela Palestina? Israel melalui seorang jenderalnya memperingatkan jangan sampai perangnya dengan Hamas di Gaza melibatkan kekuatan global terutama Rusia. Salah satu alasannya karena Moskow masih memainkan peran utama di Timur Tengah khususnya memiliki pengaruh terhadap Iran dan Suriah.

Apakah Israel gentar mengetahui persiapan beberapa negara yang akan memeranginya? Diam-diam Israel tetap melancarkan operasinya untuk menghancurkan Hamas di tengah gencatan senjata. Mereka menyerang kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat bagian Utara pada Selasa, 30 November 2023. Namun aksi mereka berhasil digagalkan oleh Hamas yang menyerang menggunakan bom sehingga mengakibatkan beberapa tentara Israel terluka. Bahkan dalam serangan ke Gaza Utara, Israel juga mendapat perlawanan sengit Hamas yang mengakibatkan tiga tentara IDF tewas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun