Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga tidak ketinggalan berpartisipasi untuk misi kemanusiaan di Gaza. MUI telah mendonasikan 23 Milyar rupiah untuk rumah sakit Indonesia di Gaza melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Donasi diserahkan ke BAZNAS di Hotel Arya Duta pada 17 November 2023. Donasi ini dikumpulkan MUI dari beberapa organisasi kemasyarakatan (ormas) dan beberapa lembaga amil zakat nasional. Sebelumnya donasi melalui BAZNAS juga telah disalurkan dalam dua tahap dan telah sampai ke Jalur Gaza. Donasi itu di antaranya akan dipergunakan untuk membangun rumah sakit di kota Hebron.
Netizen Indonesia Berperan Menjatuhkan Mental Tentara Israel
Hal ini sudah menjadi berita "viral" terutama melalui kanal-kanal youtube. Meski demikian tetap menarik untuk ditelusuri asal-usulnya, juga pengakuan dari tentara Israel sendiri. Apalagi dampak psikologi dari "bully" netizen Indonesia ke tentara Israel ini diakui sangat membuat mereka "stress". Tidak sedikit di antara mereka harus ditangani secara medis dan psikologi karena banyak yang tidak mau lagi menjalani perang dengan Hamas di Gaza.
Netizen Indonesia bukan hanya membuat Israel menderita secara ekonomi karena menyerukan boikot produk Israel, tetapi juga menyerang akun-akun media sosial milik tentara Israel. Meskipun menurut pengamat media sosial, aksi "julid" netizen Indonesia ini tidak akan berdampak pada penghentian serangan Israel ke Gaza, tetapi akan mengganggu konsentrasi tentara Israel. Hal ini pun diakui oleh tentara Israel bahwa mereka kalah telak dalam perang di media sosial dengan netizen Indonesia. Diketahui bahwa bukan hanya instagram, dan tik tok yang dipakai netizen Indonesia menyerang tentara Israel tetapi sudah sampai menggunakan Ome Tv.
Sesungguhnya jika ditelusuri, pihak tentara Israel yang justru pertama kali memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan propaganda mereka. Mereka berusaha membangun opini dan membagikan keseharian mereka di medan perang. Bahkan banyak di antara mereka membuat konten-konten parodi seakan mengejak rakyat Palestina. Mereka bahkan tampil layaknya orang-orang yang tidak waras untuk mengejek penderitaan warga Palestina yang rumahnya hancur. Hal inilah yang justru memancing serangan bertubi-tubi netizen Indonesia terhadap mereka. Salah seorang netizen Indonesia melalui akun twiternya bahkan membagikan 20 akun IG tentara IDF dan polisi Israel untuk "diserbu". Ia bahkan membagikan beberapa nomor whatsapp tentara IDF. Nomor-nomor whatsapp ini kemudian menjadi sasaran teror. Beberapa di antara mereka kemudian mengganti nomor whatsapnya.
Begitu gencarnya aksi teror netizen Indonesia hingga mereka mendominasi hujatan terhadap tentara Israel, bahkan 95% hujatan itu berasal dari netizen Indonesia. Aksi teror netizen Indonesia hingga dua pekan berturut-turut ini membuat frustasi sejumlah tentara Israel. Di antara mereka bahkan ada yang memutuskan untuk menyampaikan permintaan maaf dan memohon agar netizen Indonesia berhenti menghujatnya. Ia juga mengaku bersalah pernah berkata-kata kasar di akun media sosialnya. Meski demikian, ada juga yang mengancam akan melaporkan netizen Indonesia itu ke Kementerian Pertahanan dan petinggi Israel jika netizen Indonesia terus menghujat dan menerornya. Terbaru diberitakan, di antara tentara IDF ada yang melaporkan netizen Indonesia ke Polisi Israel dan Interpol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H