Meski demikian, seorang pejabat senior di pemerintahan AS bahwa Joe Biden justru mendesak Indonesia mengambil peran yang lebih besar. Peran yang dimaksud menyangkut gencatan senjata, dan tujuan-tujuan jangka panjang seperti solusi dua negara setelah perang serta membangun kembali Jalur Gaza yang hancur. Hal ini dilakukan karena AS menilai bahwa Indonesia memainkan peran global yang semakin penting yang baru-baru ini ditunjukkan dengan upaya-upaya untuk menghentikan perang antara Rusia-Ukraina. Demikian dikutip dari salah satu video Kompas.com.
Jokowi bertemu Joe Biden bukan hanya di Gedung Putih tetapi juga pada pertemuan negara-negara APEC dan sekali lagi ia menyampaikan harapan-harapan Indonesia tetapi tidak ditanggapi oleh Presiden AS itu. Jokowi menyatakan mungkin Presiden AS itu masih memikirkan saran darinya.
Meski demikian, Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh tidak setuju langkah Indonesia menjadi penengah konflik Israel-Palestina, tetapi ia ingin Indonesia berada di pihak Palestina. Ia menyampaikan harapannya agar Indonesia berpihak pada perdamaian dan keadilan bagi bangsa Palestina.
Indonesia Mengirim Kapal Rumah Sakit ke Gaza
Pemerintah Indonesia kembali menunjukkan empatinya terhadap tragedi kemanusiaan di Gaza dengan mengirimkan KRI dr. Rajiman Wediodiningrat. Kapal yang diberangkatkan pada 26 Nopember 2023 itu bukan hanya difungsikan sebagai kapal bantu rumah sakit tetapi juga mengangkut bantuan dari masyarakat Indonesia. Puluhan ton bantuan baik berupa makanan, pakaian dan obat-obatan memang masih terus mengalir ke posko TNI-AL di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Rumah sakit terapung ini memang mendesak untuk dikirim menyusul tak bisa dipakainya RS Indonesia di Gaza pasca dibombardir oleh Israel. Seorang jurnalis MER-C melaporkan bahwa RS Indonesia di Gaza Utara itu sudah tidak ada lagi, begitupun seorang jurnalis Al-Jazeera yang menyatakan bahwa kondisi rumah sakit itu sangat mengenaskan. Menlu Retno Marsudi sendiri di hadapan Komisi I DPR-RI pada 27 November 2023 sudah memberikan keterangan bahwa rumah sakit Indonesia itu sudah tidak beroperasi dan isi rumah sakit sudah dievakuasi ke Gaza Selatan termasuk tiga warga negara Indonesia.
Bantuan Indonesia: Donasi Pemerintah, Masyarakat dan Perusahaan
 Bantuan atau donasi masyarakat Indonesia terhadap Palestina tidak perlu diragukan lagi. Mungkin hanya negara ini yang berhasil mengumpulkan ribuan ton bantuan melalui berbagai posko penyaluran di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan ada satu daerah yang nominal bantuannya mencapai angka miliaran rupiah seperti Riau yang donasinya mencapai 5,5 miliar rupiah. Ada pula individu yang donasinya menembus angka miliaran seperti pengusaha Hashim Djojohadikusumo yang sumbanganyya mencapai 1 miliar rupiah. Dukungan ini belum termasuk pengiriman Tim Medis atau Relawan ke Gaza, juga tidak boleh dilupakan peran jurnalis baik dari media maupun pribadi yang aktif mengirimkan kabar tentang Palestina khususnya Gaza.
Presiden Jokowi telah dua kali melepas bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Tahap pertama 50 ton bantuan yang memasuki Gaza melalui bandara militer Mesir. Bantuan itu merupakan gabungan dari donasi pemerintah, masyarakat dan tiga lembaga kemanusiaan (BAZNAS, PMI, dan Humanitarian Forum Indonesia). BAZNAS sendiri bukan hanya menggalang dana dari masyarakat tetapi juga dari perusahaan-perusahaan. Bantuan melalui BAZNAS ini telah tiba di Gaza dengan menggunakan 600 truk yang masuk melalui gerbang Rafah di perbatasan Mesir-Palestina. Sementara tahap kedua telah dikirimkan 21 ton pada 20 November 2023 yang bersumber dari pemerintah dan masyarakat.