Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Keajaiban Psychowriting dan Motivasi Menulis ala Muhsin Kalida

23 Oktober 2023   14:54 Diperbarui: 23 Oktober 2023   15:03 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhsin Kalida saat pelatihan menulis di aula Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Bulukumba, Sulsel 17 Oktober 2023 (dok. pribadi)

Tips Menulis dan Menerbitkan ala Muhsin Kalida

Kembali kepada motivasi kepenulisan oleh psychowriter Muhsin Kalida. Menurutnya, di antara kekurangan yang secara umum diderita oleh kurangnya percaya diri untuk menerbitkan karyanya. Jika masalahnya seperti ini, maka di antara solusinya adalah meminta seorang tokoh atau pakar untuk memberi pengantar pada karya kita.

Jika masalahnya adalah penguasaan kosa kata atau struktur dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, ia justru menyarankan agar tidak perlu memperhatikan "aturan" ini jika ingin cepat menghasilkan tulisan. Intinya jangan meninggalkan unsur 5W + 1H dalam tulisan kita. 5W dan 1H yang dimaksudkan tentu saja adalah what (apa), who (siapa), when (kapan), where (di mana), why (mengapa) dan how (bagaimana).

Meskipun demikian, menurut Muhsin Kalida, hal terpenting dari menulis adalah ide, dan ide yang terbaik adalah yang terdekat dalam kehidupan kita. Masih menyangkut ide, maka hal yang tak boleh dilupakan di saat menemukan ide adalah segera menuliskannya sebelum didahului orang lain. Ia mengaku pernah menemukan ide saat berkendara dan menyaksikan banyak anak jalanan di lampu merah. Setelah melewati lampu merah, ia segera menepi dan menuliskan ide yang ia temukan. Ide yang ditemukan lalu dituangkan dalam tulisan yang menghasilkan buku berjudul "Sahabatku Anak Jalanan."

Hal penting lain yang tak boleh disepelekan adalah mood. Dalam hal ini, Muhsin Kalida mengingatkan bahwa mood itu jangan ditunggu, tetapi harus diciptakan. Langkah terakhir dan yang paling menentukan adalah menulis.

Di akhir paparan dan motivasinya, Muhsin Kalida membagikan beberapa quote. Salah satunya yang paling berkesan bagi penulis adalah pesan "Jangan tidur sebelum membaca, dan jangan mati sebelum berkarya."

Penulis menyerahkan buku
Penulis menyerahkan buku "Sekolah Khatulistiwa" kepada Dr. Muhsin Kalida (dok. pribadi) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun