Tips Menulis dan Menerbitkan ala Muhsin Kalida
Kembali kepada motivasi kepenulisan oleh psychowriter Muhsin Kalida. Menurutnya, di antara kekurangan yang secara umum diderita oleh kurangnya percaya diri untuk menerbitkan karyanya. Jika masalahnya seperti ini, maka di antara solusinya adalah meminta seorang tokoh atau pakar untuk memberi pengantar pada karya kita.
Jika masalahnya adalah penguasaan kosa kata atau struktur dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, ia justru menyarankan agar tidak perlu memperhatikan "aturan" ini jika ingin cepat menghasilkan tulisan. Intinya jangan meninggalkan unsur 5W + 1H dalam tulisan kita. 5W dan 1H yang dimaksudkan tentu saja adalah what (apa), who (siapa), when (kapan), where (di mana), why (mengapa) dan how (bagaimana).
Meskipun demikian, menurut Muhsin Kalida, hal terpenting dari menulis adalah ide, dan ide yang terbaik adalah yang terdekat dalam kehidupan kita. Masih menyangkut ide, maka hal yang tak boleh dilupakan di saat menemukan ide adalah segera menuliskannya sebelum didahului orang lain. Ia mengaku pernah menemukan ide saat berkendara dan menyaksikan banyak anak jalanan di lampu merah. Setelah melewati lampu merah, ia segera menepi dan menuliskan ide yang ia temukan. Ide yang ditemukan lalu dituangkan dalam tulisan yang menghasilkan buku berjudul "Sahabatku Anak Jalanan."
Hal penting lain yang tak boleh disepelekan adalah mood. Dalam hal ini, Muhsin Kalida mengingatkan bahwa mood itu jangan ditunggu, tetapi harus diciptakan. Langkah terakhir dan yang paling menentukan adalah menulis.
Di akhir paparan dan motivasinya, Muhsin Kalida membagikan beberapa quote. Salah satunya yang paling berkesan bagi penulis adalah pesan "Jangan tidur sebelum membaca, dan jangan mati sebelum berkarya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H