"Mereka membusuk, jaringannya mati. Tak ada darah putih, jadi darah tak mampu melawan infeksi. Lalu, tiba-tiba pembusukan datang. Akhirnya, rambut mulai berjatuhan. Bila Anda menaruh tangan di atas kepala pasien, sejumput rambut akan menempel di tangan Anda," demikian penjelasan Dr. Shintaro Hida yang menangani para korban bom atom, sebagaimana dikutip dari film dokumenter Hiroshima yang diproduksi oleh B.B.C.
Dijelaskan pula bahwa korban selamat yang paling parah adalah yang paling dekat dengan pusat ledakan.atau menelan zat radioaktif seperti meminum air hujan hitam. Lama setelah itu, baru diketahui bahwa itu adalah radiasi. Dampak radiasi inilah warisan paling mencemaskan dari bom atom.
Data Korban Jiwa
Terkait jumlah korban, ada banyak versi. Misalnya ada yang menulis 120 ribu, ada pula yang mengklaim 140 ribu. Angka lebih fantastis menyebutkan 140 ribu di Hiroshima dan 80 ribu di Nagasaki.
Perbedaan angka-angka ini tentu adalah hal yang wajar, apalagi bagi sebuah peristiwa besar. Poin pentingnya angka tersebut harus memiliki dasar sebagai sebuah fakta sejarah, karena dipastikan pemerintah kedua kota (Hiroshima dan Nagasaki) tentu telah melakukan pendataan terhadap warganya yang terdampak ledakan bom atom.
Di antara data tentang korban jiwa akibat bom atom di Hiroshima dan Nagasaki ditulis oleh Budi Santoso dalam Journal of Medical Sciences Jilid XXII (September 1990) terbitan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada.
Peneliti dari Pusat Penelitian Nuklir Badan Tenaga Atom Nasional Yogyakarta ini mengutip data dari Kusano (1953)---selisih delapan tahun dari jatuhnya bom atom. Berdasarkan data itu diketahui korban meninggal di Hiroshima sebanyak 78.150 dan di Nagasaki sebanyak 23.753 orang.
Korban hilang di Hiroshima sebanyak 13.983 dan di Nagasaki sebanyak 1.924. Selain itu masih terdapat korban luka-luka di Hiroshima sebanyak 37.424 dan di Nagasaki sebanyak 23.345. Tetapi korban yang lebih banyak lagi adalah yang menderita lain-lain yaitu di Hiroshima sebanyak 235.656 dan di Nagasaki sebanyak 89.025.
Dengan demikian, jumlah keseluruhan rakyat Jepang yang terdampak bom atom mulai dari yang meninggal, hilang, luka-luka hingga menderita lain-lain sebanyak 365.213 di Hiroshima dan 138.047 di Nagasaki. Data-data ini menunjukkan kepada kita betapa dahsyat akibat yang ditimbulkan oleh bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
Pesan Perdamaian untuk Dunia
Hiroshima dan Nagasaki telah merasakan pedihnya bom atom. Itulah sebabnya pemerintah Jepang telah mendirikan museum sejak 1955 di lokasi jatuhnya bom atom. Bangunan East Building yang telah diresmikan pada 1994 kemudian lebih dikenal dengan nama Hiroshima Peace Memorial Park (Taman Perdamaian Hiroshima) dan Dome Bom Atomic (kubah atom) atau Genbaku Dome. Kawasan ini sekarang telah dinyatakan sebagai salah satu situs warisan dunia (World Heritage Site). Penamaan Taman Perdamaian Hiroshima dan penetapannya sebagai situs warisan dunia tentu mengandung pesan perdamaian agar dunia terbebas dari bahaya nuklir.
Selain itu, sebagai kota yang pernah merasakan dampak paling mematikan dan menghancurkan dari bom atom sepanjang sejarah peradaban manusia, Hiroshima juga akan mengirimkan pesan perdamaian setiap kali ada percobaan nuklir. Hal ini dilakukan dalam bentuk surat tanda protes yang dilayangkan oleh Walikota Hiroshima kepada negara yang melakukan uji coba nuklir, sambil meminta agar itu menjadi uji coba yang terakhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H