Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bom Atom Hiroshima-Nagasaki: Sejarah dan Alasan Terjadinya Tragedi

10 Agustus 2023   09:40 Diperbarui: 14 Agustus 2023   20:14 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin muncul pertanyaan mengapa Hiroshima dan Nagasaki yang menjadi target padahal mayoritas penghuni kedua kota itu adalah warga sipil---dari 70.000-80.000 korban tewas Hiroshima, hanya 20.000 tentara? 

Edwards (1996) dan Werrel (1996) sebagaimana juga dikutip dalam Ensiklopedi Dunia menyatakan bahwa seperti kebanyakan pengeboman strategis pada Perang Dunia II, tujuan serangan USAAF (Pasukan Udara Angkatan Darat AS) di Jepang adalah menghancurkan industri perang musuh, membunuh atau melumpuhkan warga sipil yang dipekerjakan oleh industri perang, dan menurunkan moral sipil. Warga sipil yang terlibat dalam upaya perang lewat berbagai aktivitas seperti pembangunan benteng dan produksi amunisi dan material perang lainnya di pabrik dan bengkel dianggap sebagai kombatan secara hukum dan pantas diserang.

Masih dikutip dari Ensiklopedia Dunia, setelah militernya menjatuhkan bom atom di Nagasaki pada 9 Agustus 1945 Presiden Truman berkata, "Saya menyadari tragisnya bom atom itu ... [Bom atom] adalah beban mengerikan yang diamanahkan kepada kita ... Kita bersyukur bahwa [bom atom] jatuh di tangan kita, bukan musuh kita; dan kita berharap agar Tuhan menuntun kita semua untuk menggunakannya di jalan yang diberkati-Nya dan ditakdirkan-Nya."

Truman (tengah berkacamata) diapit oleh pemimpin negara sekutunya saat Konferensi Postdam (Kompas.com)
Truman (tengah berkacamata) diapit oleh pemimpin negara sekutunya saat Konferensi Postdam (Kompas.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun