Mungkin muncul pertanyaan mengapa Hiroshima dan Nagasaki yang menjadi target padahal mayoritas penghuni kedua kota itu adalah warga sipil---dari 70.000-80.000 korban tewas Hiroshima, hanya 20.000 tentara?Â
Edwards (1996) dan Werrel (1996) sebagaimana juga dikutip dalam Ensiklopedi Dunia menyatakan bahwa seperti kebanyakan pengeboman strategis pada Perang Dunia II, tujuan serangan USAAF (Pasukan Udara Angkatan Darat AS) di Jepang adalah menghancurkan industri perang musuh, membunuh atau melumpuhkan warga sipil yang dipekerjakan oleh industri perang, dan menurunkan moral sipil. Warga sipil yang terlibat dalam upaya perang lewat berbagai aktivitas seperti pembangunan benteng dan produksi amunisi dan material perang lainnya di pabrik dan bengkel dianggap sebagai kombatan secara hukum dan pantas diserang.
Masih dikutip dari Ensiklopedia Dunia, setelah militernya menjatuhkan bom atom di Nagasaki pada 9 Agustus 1945 Presiden Truman berkata, "Saya menyadari tragisnya bom atom itu ... [Bom atom] adalah beban mengerikan yang diamanahkan kepada kita ... Kita bersyukur bahwa [bom atom] jatuh di tangan kita, bukan musuh kita; dan kita berharap agar Tuhan menuntun kita semua untuk menggunakannya di jalan yang diberkati-Nya dan ditakdirkan-Nya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H