Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bom Atom Hiroshima-Nagasaki: Sejarah dan Alasan Terjadinya Tragedi

10 Agustus 2023   09:40 Diperbarui: 14 Agustus 2023   20:14 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Hiroshima yang diambil pada November 1945 oleh Angkatan Darat AS dan dilansir oleh  Hiroshima Peace Memorial Park (Kompas.com)

Di bulan kemerdekaan ini sudah sepatutnya kita mengenang kembali satu peristiwa kelam dalam sejarah dunia. Meski peristiwa ini terjadi di belahan benua Asia bagian Timur tetapi dampaknya dirasakan langsung oleh bangsa Indonesia. Peristiwa besar ini telah merubah arah sejarah bangsa Indonesia. Akibat langsung dari peristiwa ini adalah kekalahan telak Jepang yang menyebabkan mereka harus melepaskan wilayah jajahan mereka di Asia Tenggara. Di antara negara yang menikmati kemerdekaan setelah kekalahan Jepang dari tentara Sekutu tersebut adalah Indonesia. Nah, penyebab kekalahan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya tidak lain adalah hancurnya negara itu setelah dibom atom oleh tentara Sekutu, dalam hal ini Amerika Serikat.

Sejarah Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki

Bom atom dikembangkan oleh Amerika Serikat (AS) melalui "Proyek Manhattan" yang dimulai sejak Agustus 1942. Ini artinya hanya berselang delapan bulan setelah Jepang menginvasi Pearl Harbour pada 7 Desember 1941. Ini menunjukkan sebuah misi balas dendam yang tidak main-main dari AS. Apalagi proyek ini melibatkan sekitar 129 ribu teknisi dengan dana lebih dari 2 milyar US dolar. Sebuah angka yang sangat fantastis demi memenangkan perang sekaligus menjustifikasi kedigdayaan Amerika Serikat atas musuh-musuh koalisinya.

Bom nuklir pertama ini lalu diuji coba di daerah gurun pasir New Mexico tidak sampai sebulan sebelum dijatuhkan di atas Hiroshima, tepatnya pada 14 Juli 1945. Amerika Serikat sebenarnya tidak serta merta menggunakan bom atom untuk mengalahkan Jepang. Sebelumnya, Presiden Harry Truman telah menawarkan agar Jepang menyerah tanpa syarat melalui Deklarasi Postdam pada 24 Juli 1945 setelah menerima kabar kesuksesan uji coba nuklirnya.

Deklarasi Postdam di Berlin yang dihadiri oleh pemimpin-pemimpin Sekutu menuntut pemerintahan Jepang untuk memproklamirkan penyerahan tanpa syarat bagi semua tentara Jepang atau mereka akan menghadapi "kehancuran cepat dan besar". Akibat penolakan Jepang menyerah, maka Presiden Truman memutuskan mengakhiri perang dengan caranya sendiri. Misi "kehancuran cepat dan besar" ini dituntaskan dengan baik oleh Pilot Kapten Paul W. Tibbets dan awak Enola Gay dengan menjatuhkan bom atom di Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Meski kerusakan dan korban jiwa akibat bom Hiroshima begitu mengguncang Jepang, tetapi Kaisar Hirohito tak kunjung menyatakan menyerah. Akibatnya berselang tiga hari kemudian (9 Agustus) bom atom kembali meluluhlantakkan kota industri Nagasaki.

Meskipun bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dinamakan Little Boy (Anak Kecil) tetapi beratnya lebih dari 4 ton dan ledakannya setara dengan 16 kiloton TNT. Radius kehancurannya mencapai 1 mil (1,6 km) dan radius kebakarannya lebih luas lagi yaitu 44 mil (110 km) serta 69% bangunan rata dengan tanah, padahal di Hiroshima banyak bangunan berstruktur beton dan didesain tahan gempa. Akibat yang ditimbulkan pun bukan selayaknya ulah seorang anak kecil, sebab dalam sekejap waktu, Hiroshima menjadi gelap gulita. Awan gelap berbentuk cendawan menyelimuti kota. Hiroshima pun hancur dengan puluhan ribu orang terpanggang hidup-hidup.

Mereka yang terpapar langsung di titik nol ledakan (hiposentrum) langsung menguap menyisakan bekas tempat duduk atau berdirinya. Mereka yang selamat merasakan luka bakar yang sangat perih sambil berusaha menjauh dengan langkah lunglai. Mereka bukan hanya mengalami luka bakar akibat bangunan yang mereka diami terbakar tetapi juga luka akibat terpapar zat beracun dari bom atom.

Foto awan bom atom Hiroshima yang ditemukan di SD Honkawa th 2013. Diyakini diambil 30 menit setelah ledakan dari jarak 10 km (p2k.stekom.ac.id) 
Foto awan bom atom Hiroshima yang ditemukan di SD Honkawa th 2013. Diyakini diambil 30 menit setelah ledakan dari jarak 10 km (p2k.stekom.ac.id) 

Alasan Truman Menjatuhkan Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki

Keterlibatan langsung Amerika Serikat dalam Perang Dunia II menghadapi Jepang dimulai sejak negara ini diinvasi oleh negara samurai itu. Pearl Harbour yang menjadi pangkalan Angkatan Laut AS porak-poranda diserang oleh pesawat-pesawat pembom Jepang pada 7 Desember 1941. Peristiwa ini sendiri banyak dikenang dengan kepedihan oleh masyarakat Amerika bahkan diabadikan ke dalam beberapa film di antaranya dengan judul yang sama "Pearl Harbour".

Sejak memutuskan terjun ke kancah Perang Dunia untuk menghadapi Jepang, AS telah banyak kehilangan tentaranya. Mengutip Ensiklopedi Dunia, secara keseluruhan AS telah kehilangan 1,25 juta tentara di PD II, dan 1 juta di antaranya gugur di antara Juni 1944-Juni 1945. Bagi negara sebesar AS ini tentu sebuah pukulan telak. Inilah sebabnya Presiden Truman mencari jalan keluar untuk memperpendek jalannya perang tanpa harus mengirimkan "anak-anaknya" menginvasi Jepang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun