Di situs ini terdapat dua gua yang menjadi bukti peradaban di masa purba, bahkan ada yang menyebutnya sebagai salah satu bukti peradaban tertua di dunia.Â
Setelah Ishoma, rombongan bergerak menyusuri jalan desa di pinggir gugusan karts terpanjang kedua di dunia versi UNESCO. Tidak sampai setengah jam, armada telah terparkir di sebuah villa cantik dan unik milik Prof. Hj. Andi Ima Kesuma.Â
Ini kedua kalinya peserta seminar AGSI dijamu oleh Ketua Dewan Pakar AGSI Sulawesi Selatan ini setelah 2018 menjamu peserta Seminar Nasional AGSI Sulsel. Setelah jamuan, peserta didampingi panitia naik perahu menyusuri sungai di kawasan karts Rammang-Rammang.
Gau Maraja dan Fort Rotterdam
Sore menjelang petang armada bergerak meninggalkan Rammang-Rammang kembali ke Makassar, tetapi bukan untuk beristirahat melainkan memenuhi sebuah undangan lagi. Kali ini guru sejarah se Indonesia diundang oleh BPNB Makassar untuk menghadiri festival budaya Gau Maraja di Fort Rotterdam.Â
Di benteng yang pernah bernama Ujung Pandang dan "Panynyua" (penyu) ini, peserta disuguhi teatrikal Perang Makassar dan beberapa tarian massal.Â
Setelahnya, peserta menyusuri bagian atas dinding benteng yang pernah menjadi saksi Perang Makassar. Mereka juga berkesempatan berfoto termasuk di depan ruangan bekas tahanan Pangeran Diponegoro.
Kongres Nasional untuk Memilih Presiden AGSI
Kongres merupakan salah satu agenda utama. Acara ini dikendalikan oleh AGSI Center, istilah kami untuk panitia pusat AGSI karena ini memang agenda mereka, hanya saja dipusatkan di Makassar.Â