Mereka yang hadir saat pembukaan 26 September sekaligus menjadi keynote speaker adalah Dirjend Kebudayaan Kemendikbud (diwakili oleh Kepala BPNB Makassar), Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan dan Presiden AGSI. Menyusul keynote speaker adalah para akademisi, ahli dan peneliti di bidang sejarah, bahkan genetika.
Rangkaian terakhir dari simposium adalah pemaparan dan pembahasan karya tulis 20 guru yang tampil sebagai pemakalah. Mereka berasal dari berbagai sekolah di Indonesia.Â
Selaku pembahas untuk konten karya tulis yang berhubungan dengan pembelajaran sejarah adalah Dr. Bahri (Dosen Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Makassar) sedangkan untuk berkaitan dengan jalur rempah adalah Dr. Suriadi Mappangara (Dosen Sejarah Universitas Hasanuddin). Ia juga sejarawan yang sudah sangat dikenal karena beberapa hasil penelitiannya di bidang sejarah dan publikasinya dalam banyak buku maupun chanel Youtube.
Lawatan ke Situs Bersejarah dan Karts Terpanjang di Dunia
Agenda selanjutnya adalah lawatan yang direncanakan selama dua hari ke berbagai situs bersejarah di daerah Kabupaten Gowa, Maros dan Makassar.Â
Di Kabupaten Gowa ke Kompleks Makam Arung Palakka, Kompleks Makam Sultan Hasanuddin, Masjid Tua Katangka, dan Museum Ballak Lompoa (Istana Raja Gowa).Â
Perjalanan panjang di hari ketiga ini berbuah manis ketika para peserta dari seluruh Indonesia berlabuh di kediaman Ketua DPRD Sulawesi Selatan untuk dijamu makan siang.
Lawatan dilanjutkan ke Kabupaten Maros pada hari keempat. Lima armada bus dan tujuh minibus mengangkut para peserta dan panitia menuju situs Taman Prasejarah Leang-Leang.Â