Saat itu mereka menandai jalur penemuan arca tersebut. Dua tahun kemudian baru mereka kembali lalu menuliskan temuannya di majalah Swara Alam (1986). Keberadaan Arcopodo kemudian dipublish lebih luas melalui Ekspedisi Cincin Api Kompas (2011).
Arcopodo sendiri adalah arca perwujudan Kamajaya dan Kamaratih yang ditugaskan untuk menjaga gapura gerbang gaib. Tetapi bagi para pendaki Semeru, Arcopodo bukan hanya nama arca tetapi sekaligus nama jalur lama pendakian.
Adapun jalur yang baru sekaligus jalur resmi adalah jalur Ranupane yang merupakan jalur sepasang pendaki dari Belanda yakni Van Gogh dan Heim (1911).Â
Desa Ranupane bersama Desa Ngada dihuni oleh masyarakat Tengger yang dulunya merupakan penduduk Majapahit. Kedua desa ini masuk dalam kawasan TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru).Â
Pengukuhan TNBTS berdasarkan pertemuan di Denpasar, Bali pada tanggal 14 Oktober 1982 atas pertimbangan ekosistem dan lingkungannya yang perlu dilindungi serta keragaman potensi tradisional kuno yang perlu terus dikembangkan. Secara umum kawasan TNBTS meliputi empat kabupaten, yakni Probolinggo, Pasuruan, Malang dan Lumajang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H