Meskipun penting, tidak semua siswa memiliki tingkat kecerdasan emosional yang memadai. Tantangan umum meliputi kesulitan dalam mengelola stres, kurangnya empati, dan keterampilan sosial yang terbatas. Untuk mengatasi masalah ini, lembaga pendidikan dapat menerapkan strategi seperti:
- Pelatihan Manajemen Emosi: Program yang dirancang untuk membantu siswa mengenali dan mengatur emosi mereka secara efektif.
- Konseling Psikologis: Bimbingan profesional dapat membantu siswa dalam mengidentifikasi masalah emosional dan memberikan strategi penanggulangan.Â
- Pembelajaran Kolaboratif: Mendorong kerja kelompok meningkatkan keterampilan sosial dan empati.
- Mempromosikan Praktik Perhatian Penuh: Perhatian penuh membantu siswa meningkatkan kesadaran akan emosi mereka, memungkinkan mereka untuk tetap fokus dan tenang dalam situasi yang menantang (Suryani & Handayani, 2022).Â
Kesimpulan Kecerdasan emosional merupakan faktor penting dalam mendukung keberhasilan akademis siswa. Di luar kemampuan kognitif, kecerdasan emosional memungkinkan siswa untuk mengelola tekanan akademis, membangun hubungan interpersonal yang positif, dan tetap termotivasi untuk mencapai tujuan mereka. Oleh karena itu, mengembangkan kecerdasan emosional harus menjadi prioritas dalam pendidikan tinggi. Lembaga pendidikan, siswa, dan pemangku kepentingan terkait harus berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang mendorong pertumbuhan EI, memastikan siswa mencapai keberhasilan holistik secara akademis dan emosional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H