Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mudik Selera di Kampung Sri Pemandang Atas dan Sekitarnya

21 Januari 2020   22:04 Diperbarui: 21 Januari 2020   23:01 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warung
Warung
Warung "Yuk Nina" berada di dekat perempatan Telkom-Sri Pemandang Atas-Sam Ratulangi/Kampung Batu Bawah-Singkai Melintang Atas, atau lebih dikenal dengan sebutan "Simpang Telkom". Kalau dari arah Kota Sungailiat menuju Pemali hingga Kota Muntok, posisinya sekitar 8 meter setelah perempatan.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Warung yang saya kenal sejak masih SMP ini karena berjarak sekitar 20 meter dari tempat nongkrong saya di depan rumah Om Naswan si mantri sunat (mantri sunat saya juga). Menu andalannya dulu hanya empek-empek, bakwan, dan rujak su'un yang diletakkan di atas daun mangkuk-mangkuk.

Yuk Nina dan dapurnya terkini (Dokpri)
Yuk Nina dan dapurnya terkini (Dokpri)
Ruang racik warung Yuk Nina (Dokpri)
Ruang racik warung Yuk Nina (Dokpri)
Ruang sajian warung Yuk Nina terkini (Dokpri)
Ruang sajian warung Yuk Nina terkini (Dokpri)
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Sejak dipugar pada 1992 hingga kunjungan saya pada akhir Desember 2019, menu yang disajikan pun "dipugar". Rujak su'un tidak ada lagi, tetapi lebih banyak tambahan, misalnya es serut, engjan, bujan, bujan ubi saga' (ubi saga' = singkong parut), otak-otak, tekwan, engpiang, empek-empek telok, pantiauw, mi ikan, dan lain-lain.

Cuka/kuah (dokpri)
Cuka/kuah (dokpri)
Engpiang dan cuka belacan
Engpiang dan cuka belacan
Cuka (kuahnya) tidak hanya cuka "biasa" (biasa untuk empek-empek, rujak su'un, atau kempelang), tetapi juga cuka belacan (belacan=terasi), dan cuka tauco. Jelas sekali bahwa pengembangan usaha Yuk Nina tidak sebatas tempat.

Dokpri
Dokpri
Lokasi kedua yang jaraknya sedang atau sekitar 400 meter dari rumah adalah warung "Kang Cecep". Letaknya di Sri Pemandang Tengah atau sekitar 200 meter dari warung "Yuk Nina" ke arah pusat Kota Sungailiat.

Kang Cecep
Kang Cecep
Dokpri
Dokpri
suasana-warung-cecep-2-5e270938d541df25382e6e42.jpg
suasana-warung-cecep-2-5e270938d541df25382e6e42.jpg
suasana-warung-cecep-3-5e270a90097f366a7d3a3ec2.jpg
suasana-warung-cecep-3-5e270a90097f366a7d3a3ec2.jpg
suasana-warung-cecep-4-5e27096ed541df2fd851c8b2.jpg
suasana-warung-cecep-4-5e27096ed541df2fd851c8b2.jpg
Siap dimasak atau kondisi hangat (Dokpri)
Siap dimasak atau kondisi hangat (Dokpri)
Warung "Kang Cecep" berdiri sejak 2009 setelah Cecep keluar dari unit alat berat PT Timah. Bapaknya Cecep berasal dari Garut, Jabar, dan Cecep kelahiran Sungailiat, 1970.

Saya mengenal Cecep sejak masih SD. Waktu itu alumnus STM Negeri Pangkalpinang ini sering melintas di jalan depan saya untuk memarutkan kelapa di rumah Wak Warijan. Biasanya dia bersama kakaknya, Oni, yang kini menjadi rekan kakak saya di Pemprov. Babel.

Tempat Jajanan yang Agak Jauh
Saya menyebutnya "agak jauh" karena jarak tempuhnya cukup melelahkan bila dilakukan dengan berjalan kaki. "Agak jauh" itu secara ukuran versi saya adalah minimal 600 meter.

Peta Lokasi Jajan (Dokpri)
Peta Lokasi Jajan (Dokpri)
Lokasi ketiga adalah warung pecel "Embah Gepeng" di kawasan Pasar Inpres (dekat kantor Kelurahan Sri Menanti) Jalan Sam Ratulangi/Singkai Melintang. Jaraknya sekitar 1 kilometer dari rumah orangtua saya, sehingga lumayan aduhai jika ditempuh dengan berjalan kaki saja.

warung-mbah-gepeng-1-5e270ab8d541df5e853c6065.jpg
warung-mbah-gepeng-1-5e270ab8d541df5e853c6065.jpg
warung-embah-gepeng-2-5e270c7e097f36639f190a22.jpg
warung-embah-gepeng-2-5e270c7e097f36639f190a22.jpg
Meskipun warung yang sebelumnya dirintis pada 1984 oleh Mbah Gepeng lalu dilanjutkan oleh anak dan menantunya ini "agak Jawa" dengan makanan berupa pecel uleg, di situ juga selalu tersedia empek-empek dan bakwan khas Bangka. Cukanya (kuah) "sederhana" dengan bahannya, yaitu bawang putih, cabai, kecap, gula, sedikit garam, sedikit cuka makanan, dan air panas.

warung-mbah-gepeng-suasana-1-5e270c65097f365a233a6903.jpg
warung-mbah-gepeng-suasana-1-5e270c65097f365a233a6903.jpg
warung-mbah-gepeng-suasana-2-5e270b5fd541df26755af0e2.jpg
warung-mbah-gepeng-suasana-2-5e270b5fd541df26755af0e2.jpg
warung-mbah-gepeng-sajian-1-5e270b91d541df285431f782.jpg
warung-mbah-gepeng-sajian-1-5e270b91d541df285431f782.jpg
warung-mbah-gepeng-sajian-2-5e270ced097f3608f879f092.jpg
warung-mbah-gepeng-sajian-2-5e270ced097f3608f879f092.jpg
Menantunya Mbah Gepeng sedang menggoreng empek-empek
Menantunya Mbah Gepeng sedang menggoreng empek-empek
Terusan Jalan Sam Ratulangi (Singkai Melintang) hingga berujung di Simpang Toniwen, pada arah ke kanan atau Pangkalpinang terdapat Martabak Areng (Areng=Arang, alias bahan bakar arang) "Hendry Acun". Letaknya di sebelah kanan jalan masuk Stadion OROM (Olah Raga Obat Masyarakat/Gelanggang Olah Raga "Sutiyono") atau sekitar 1,5 km dari rumah orangtua saya di Sri Pemandang Atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun