Meninggalnya mantan Presiden Ke-3 RI Bacharudin Jusuf (B.J.) Habibie di RSPAD Gatot Subroto, pada 11 September 2019, pkl. 18.05 WIB seketika menjadi berita di mana-mana, termasuk Kompasiana dengan menayangkan Topik Pilihan bertajuk "Selamat Jalan, Habibie". Banyak ucapan dan tulisan yang turut mengantarkan "perjalanan" mantan menristek selama 20 tahun (1978-1998) era ORBA tersebut.
Sebenarnya saya bingung, mau menulis apa yang berkaitan dengan berita tersebut, meskipun pada status jejaring sosial saya menulis "Selamat mengangkasa, B.J. Habibie". Kebingungan saya, tentu saja, karena saya tidak pernah bertemu secara langsung dengan tokoh jenius Indonesia ini.
Akan tetapi, baiklah, saya akan menuliskan apa yang terekam dalam ingatan saya. Lumayan untuk ikut meramaikan "Topik Pilihan", 'kan?
BJ and The Bear
Lho, kok itu, sih? Apa hubungannya, coba?
Begini. Pada 1978 B.J. Habibie menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi era Presiden Ke-2 RI Soeharto. Pada masa itu saya masih SD, dan diwajibkan oleh guru PMP (kini : PPKN) untuk menghafal nama-nama menteri kabinet Pembangunan.
Di rumah posisi meja belajar saya berada di ruang televisi. Orangtua atau tamu selalu berkumpul di situ untuk menyaksikan televisi. Acara "Berita Nasional" pkl. 19.00 WIB dan "Dunia dalam Berita" pkl. 21.00 WIB sering mengusik pendengaran saya. Tentu saja ada satu-dua berita menyebut nama B.J. Habibie.
Pada 1980-an TVRI yang satu-satunya saluran televisi masa itu menayangkan serial film "BJ and The Bear". Film komedi tentang seorang sopir truk besar yang veteran perang Vietnam (Billie Joe atau BJ yang diperankan oleh Greg Evigan) dan hewan peliharaannya (Bear diperankan oleh seekor simpanse). Saya pun sering menyaksikan film produksi Hollywood itu, selain serial CHIPs, The Bionic Woman, The Six Million Dollar Man, dan lain-lain.
Nah, antara Habibie dan film itu terdapat kesamaan, yaitu pada singkatan BJ-nya. Dengan seringnya mendengar dan menonton serial "BJ and The Bear", saya bisa lebih mudah menghafal nama salah seorang menteri.
Sampai saya kuliah pun, B.J. Habibie masih menjabat sebagai Menristek RI. Ya, cukup lama beliau berada di kursi itu. 20 tahun. Saya hafal di luar kepala.
Kapal Perang Jerman dan Pembredelan Media CetakÂ
1994. Ketika kuliah saya suka mencari berita mengenai situasi aktual seputar dinamika sosial-politik. Maklumlah, masa kuliah merupakan kesempatan penting bagi saya untuk mengetahui atau mempelajari hal-hal di luar bidang studi, apalagi aktif di pers kampus sekaligus sering bergaul dengan sesama mahasiswa lintas jurusan dan lintas kampus.
Untuk menambah bahan obrolan dalam pergaulan itu saya sering kali membeli majalah mingguan Tempo di koperasi kampus. Tentu saja tertera "Harga Mahasiswa". Kalau majalah lainya, ya, majalah Humor, dong!