Demam Bulutangkis
Demam bulutangkis juga melanda kampung halaman saya yang masih mengandalkan aki untuk menonton televisi hitam-putih. Tentu saja saya tidak mau ketinggalan untuk ikut "menggigil".
Saya dan kakak saya pun dibelikan raket kayu, sebentang net, dan kok. Kemudian kawan-kawan sebaya pun ikut bermain bulutangkis di halaman samping rumah kami.
Meski ada kawan yang menggunakan sekeping tripleks, bahkan sandal jepit sebagai "raket", permainan bulutangkis kami cukup seru dan menyenangkan. Hampir setiap hari kami bertanding dengan sepuas hati.
Sementara di sekolah (SD Maria Goretti) saya terdapat lapangan bulutangkis yang memanfaatkan aula sekolah. Setiap malam selalu ada orang yang berlatih, khususnya warga Tionghoa di sekitar sekolah dan guru olahraga kami, Pak Min Ho.
Di belakang sekolah saya juga sejumlah bapak-bapak sering berlatih bulutangkis pada pagi atau sore. Sebuah halaman yang berpasir menjadi sebuah lapangan bulutangkis bagi warga Tionghoa sekitarnya.
Bergabung dengan Sebuah Klub Bulutangkis
Demi melihat kegairahan saya berbulutangkis, orangtua memasukkan saya ke sebuah klub bulutangkis. Pelatihnya adalah Om Hamid yang merupakan teman kerja ibu saya di Rumah Sakit Unit Penambangan Timah Bangka (UPTB) Sungailiat  sekaligus bapaknya kawan sekolah saya.
Sebagian besar pesertanya adalah anak-anak karyawan UPTB. Tempat latihan klub berada di Gedung Olah Raga (GOR) Olah Raga Obat Masyarakat (OROM) atau Gelora Ir. Setiyono. Jadwal latihannya adalah Selasa dan Kamis.
Meski aktif berlatih di klub, saya tidak pernah memenangkan pertandingan di tingkat sekolah, karena kawan-kawan Tionghoa saya justru jauh lebih lihai. Mereka juga sering berlatih di aula sekolah atau di halaman milik tetangga belakang sekolah.
Saudara-saudara saya pun akhirnya tidak mampu melawan kelihaian pemain-pemain Tionghoa di sekolah mereka. Setiap kejuaraan sekolah, baik tingkat SD hingga SMP Maria Goretti, saya dan saudara-saudara saya selalu kalah dalam babak kualifikasi. Hebat, 'kan?
Dan di sekolah juga Pak Min Ho selalu mengajak kawan-kawan saya untuk membicarakan perkembangan bulutangkis. Pokoknya, baik di rumah maupun sekolah, bulutangkis selalu menjadi salah satu topik yang paling mengasyikkan.
Pilihan Hidup dan Seleksi Alam
Setiap orang memiliki pilihan atas hidupnya masing-masing. Menjadi pebulutangkis profesional juga merupakan pilihan hidup.