Masih dalam rangka mengabadikan karya sendiri sekaligus mewujudkan salah satu resolusi 2019, saya sedang menyiapkan buku "Surga Siap Saji" (S3). Buku S3 merupakan buku kedua setelah Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia (2018) untuk kumpulan "Artikel Utama" (Headline) di Kompasiana.Com sekaligus penanda lima tahun saya berkarya di media pelopor jurnalisme warga (Citizen Journalism) ini.
Buku S3 berukuran 14 cm x 20 cm. Jenis kertas yang digunakan ialah Ivory 260 gram untuk sampul, dan Book Paper 72 gram untuk halaman isi dengan cetak hitam-putih saja. Ya, sama dengan buku pertama saya.
Ada satu lagi buku yang siap saya cetak, yaitu kumpulan artikel "Pilihan" yang berjudul Arsitek yang Menulis (AyM). Buku Aym berukuran 14 cm x 20 cm, berjumlah 116 halaman, ber-ISBN 978-602-51497-5-7, dan berisi 24 artikel non-fiksi yang berkaitan dengan arsitek, arsitektur, dan beberapa hal yang sedikit berkaitan dengan itu. Paling tidak, dengan adanya buku Aym sekaligus berisi ilustrasi yang aduhai, saya turut membuktikan bahwa menulis merupakan hal yang sama sekali tidak istimewa bagi seorang arsitek.
Buku S3 berisi delapan belas artikel non-fiksi. Durasi waktu penayangannya di Kompasiana.Com berkisar 17 Oktober 2018 s. d. 19 Maret 2019.
17 Oktober 2018 adalah kemunculan artikel saya yang berjudul "Surga Siap Saji" di rubrik Analisis (Kotak Suara). Saya pikir, judulnya aduhai juga kalau dijadikan judul buku kedua. Dan, memang judul untuk buku kedua ini sudah saya persiapkan sejak artikel itu berstempel "Artikel Utama".
Sejak terbitnya buku pertama, saya memang lebih bersemangat lagi untuk terus menulis di Kompasiana.Com, karena saya berharap akan terbit buku kedua berstempel sama. Lalu, ketika artikel "Surga Siap Saji" mendapat stempel yang sama, saya jadikan penyemangat untuk mewujudkan harapan saya sendiri. Â Â
Kemudian disusul oleh artikel-artikel lainnya hingga terkumpul delapan belas artikel. Kesemuanya bertebaran di rubrik yang berbeda. Kandidat (masih satu grup di Kotak Suara), Gaya Hidup, Kuliner, Media, Transportasi, Humaniora, Hukum, Birokrasi, Politik, Pemerintahan, dan Bisnis.
Dan, sebagai pelipur kejenuhan mata, saya sertakan ilustrasi, baik ilustrasi biasa, kartun opini, maupun karikatur tokoh tertentu. Beberapa karikatur itu, misalnya Yusril Ihza Mahendra, Prabowo, Wiranto, dan lain-lain yang saya kerjakan sendiri.
Kalau buku pertama dan Aym tanpa kata pengantar, kali ini (buku S3) saya berikan kata pengantar dari seorang pembaca. Boleh, dong, sesekali kata pengantarnya dibuat oleh orang lain?
Kawan yang menulis kata pengantarnya juga seorang kompasianer dan akrab dengan "Artikel Utama". Alasan saya, pertama, artikel-artikel dalam buku S3 berasal dari tayangan saya di Kompasiana.Com. Paling tidak, dia pernah "mengintip" artikel-artikel saya.
Alasan kedua, dari keakrabannya dengan "Artikel Utama", paling tidak, daya membaca serta tanggapannya sangat memadai dan mumpuni. Tentu saja, artikel-artikelnya pun biasa berstempel "Artikel Utama". Kebetulan, dia sudah menghasilkan ratusan artikel berstempel itu.
Kawan yang menulis kata pengantar buku S3 itu bernama Tilaria Padika alias George Hormat alias Gege. Bukan nama yang asing bagi para kompasianer, 'kan?
Kata pengantar bikinan Gege berjudul "Berangkat dari Peristiwa-peristiwa yang Tak Berjarak Dengannya". Cuplikannya adalah sebagai berikut.
Gus Noy selalu berangkat dari peristiwa-peristiwa yang sungguh dekat dengannya, yang tak berjarak. Peristiwa-peristiwa sosial dalam artikel-artikel Gus Noy adalah peristiwa yang Gus Noy terlibat langsung di dalamnya.
Membaca artikel Gus Noy sama seperti mendengarkan seorang sahabat sedang bercerita tentang pengalamannya hari kemarin. Seperti biasa, cerita seorang sahabat selalu merupakan hal-hal biasa, peristiwa keseharian yang kita pun mengalaminya. Bedanya, di tangan Gus Noy, pembaca dibantu melihat makna luar biasa, pembelajaran hidup penting, di balik peristiwa-peristiwa biasa.
Totalitas Berkarya dalam Bentuk Buku
Kecuali kata pengantar dan dua kartun luar (Si Gundul-nya Nunk Tabloid Bola, dan Pemilu ala Soeharto-nya G. M. Sudarta dari buku Indonesia 1967-1980), buku S3 saya kerjakan seorang diri. Menyunting (editing), menyusun, mengatak (tata artistik; lay out), memeriksa aksara, menggambar dan membuat sampul, dan seterusnya.
Ya, seperti biasa, buku-buku saya merupakan wujud kesenangan saya mengolah dan mengelola diri saya sendiri sepenuhnya. Tidak hanya menulis, menggambar, menata, dan sekitarnya, tetapi juga mengurus ISBN, mengurus sekaligus membiayai pencetakan, menjual, dan mengirim ke para pemesan. Di samping memiliki penerbitan, pekerjanya hanya saya sendiri. Aduhai, 'kan? Â Â
Begitulah kisah sederhana saya tentang buku kedua ini. Semoga tabah karena semua akan aduhai pada waktunya.
*******
 Balikpapan, 20 Maret 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H