Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Buku Kumpulan Artikel Utama yang Kedua

20 Maret 2019   23:04 Diperbarui: 24 Maret 2019   20:41 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kawan yang menulis kata pengantar buku S3 itu bernama Tilaria Padika alias George Hormat alias Gege. Bukan nama yang asing bagi para kompasianer, 'kan?

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Gege juga dedengkotnya kompasianer Kupang dengan komunitas "Kampung NTT" alias Komunitas Penulis Kompasiana, Kupang. Saya mengajak Gege "terlibat" karena dua alasan di atas, selain faktor pernah duduk berdampingan sebagai pembahas dalam peluncuran buku kumpulan puisi "Ekaristi"-nya Mario F. Lawi (2014), dan sebagai bukti penghargaan saya terhadap kapasitasnya yang luar biasa di Kompasiana.Com.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Cuplikan Kata Pengantar
Kata pengantar bikinan Gege berjudul "Berangkat dari Peristiwa-peristiwa yang Tak Berjarak Dengannya". Cuplikannya adalah sebagai berikut.

Gus Noy selalu berangkat dari peristiwa-peristiwa yang sungguh dekat dengannya, yang tak berjarak. Peristiwa-peristiwa sosial dalam artikel-artikel Gus Noy adalah peristiwa yang Gus Noy terlibat langsung di dalamnya.

Membaca artikel Gus Noy sama seperti mendengarkan seorang sahabat sedang bercerita tentang pengalamannya hari kemarin. Seperti biasa, cerita seorang sahabat selalu merupakan hal-hal biasa, peristiwa keseharian yang kita pun mengalaminya. Bedanya, di tangan Gus Noy, pembaca dibantu melihat makna luar biasa, pembelajaran hidup penting, di balik peristiwa-peristiwa biasa.

Totalitas Berkarya dalam Bentuk Buku
Kecuali kata pengantar dan dua kartun luar (Si Gundul-nya Nunk Tabloid Bola, dan Pemilu ala Soeharto-nya G. M. Sudarta dari buku Indonesia 1967-1980), buku S3 saya kerjakan seorang diri. Menyunting (editing), menyusun, mengatak (tata artistik; lay out), memeriksa aksara, menggambar dan membuat sampul, dan seterusnya.

Ya, seperti biasa, buku-buku saya merupakan wujud kesenangan saya mengolah dan mengelola diri saya sendiri sepenuhnya. Tidak hanya menulis, menggambar, menata, dan sekitarnya, tetapi juga mengurus ISBN, mengurus sekaligus membiayai pencetakan, menjual, dan mengirim ke para pemesan. Di samping memiliki penerbitan, pekerjanya hanya saya sendiri. Aduhai, 'kan?    

Begitulah kisah sederhana saya tentang buku kedua ini. Semoga tabah karena semua akan aduhai pada waktunya.

*******
 Balikpapan, 20 Maret 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun