Saya bertemu dengannya dalam sebuah acara. Saya tertarik untuk mendengar kisahnya lebih dalam karena saya kira Odang ikut mengambil "bagiannya". Ternyata Odang sama sekali tidak mendapat apa-apa, baik materi maupun suatu posisi penting. Bahkan, terlihat, ia sangat menyesali langkahnya sebagai relawan.
Jadi, ya, itulah. Relawan juga manusia. Setiap manusia memiliki niat-kehendak masing-masing untuk menjadi relawan, apalagi kelompoknya. Soal niat-kehendak yang semacam apa, terserah sajalah. Akan tetapi, dalam hal politik praktis-pragmatis, sudah pasti, selalu menuntut imbalan. Salah satunya adalah kursi menteri, jika terkait Pilpres. Salah dua-tiga-empat, silakan cari sendiri. Biasanya mudah mencari "salah", 'kan?
Jangankan relawan urusan duniawi begini, lha wong "relawan" agama saja masih menuntut "imbalan". Kalau "materi" menjadi tabu untuk diidentikkan secara sederhana dengan istilah "berkat" atau "rezeki", paling tidak, menuntut imbalan "surga", bahkan segala yang nikmat di "surga". Aduhai! Â Â Â
*******
Balikpapan, 13 Februari 2019 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H