Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menggelitiki Tubuh Orang Lain

10 Januari 2019   19:47 Diperbarui: 10 Januari 2019   20:12 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olah dokprinya kawan

Pokoknya, semua itu ada sanksi hukumnya. Paham, nggak, Anda?

Kalau seseorang mempertontonkan bagian tubuhnya pada saya melalui obrolan internet, apakah seseorang dan saya sudah layak untuk ditangkap, Mas? Lha wong seseorang itu rela memamerkan tubuhnya lho. Dia berhak atas tubuhnya sendiri. Dia tidak minta duit untuk ongkos ikut senam apa kek guna memperindah tubuh. Dia tidak minta duit untuk membeli asupan guna menjaga keaduhaiannya. 

Pokoknya, dia tidak rugi tapi malah bangga dengan pamer begitu. Saya juga tidak rugi tapi malah gimana gitu. Saya tidak memaksa, apalagi ditambah ancaman. Saya berhak untuk menonton ataupun menutup mata. 'Kan, tidak ada pihak yang kami rugikan secara material, yang bisa digolongkan sebagai tindakan kriminal? Tidak semacam koruptor alias tikus kantor yang...

Anda kok ngeyel, sih, orangnya? Anda tidak belajar ilmu agama, ya?

Mas, maaf, tidak usah repot bawa agama. Berabad-abad agama hadir, tetap saja begitu. Aduhai, bisa-bisa saya dianggap menista agama, 'kan? Mas, sih, pakai bawa-bawa agama segala. Lagian, setahu saya, yang tidak pernah ngeyel itu cuma satu orang lho. Berabad-abad orangnya tidak pernah ngeyel.

Ah, Anda sok mengajari. Orang itu nabi, 'kan?  

Aduhai, Mas ini. Bukannya mau mengajari, Mas. Itu lho, orang-orangan di sawah, bahkan ada yang tidak memakai celana alias porno-pornoan gitu, Mas. Yang di mal-mal juga ada. Maneken atau mannekijn dalam bahasa Belanda. Belanda, tahu, 'kan? Yang 3,5 abad...

Nggak lucu!

Saya memang tidak bermaksud melucu, Mas. Jangan menuduh saya hendak melucu gitu dong? Saya tadinya cuma mau nanya tapi Mas yang nongol malah balik nanya-nanya. Sudah, ah, saya mau ngopi dulu. Eh, Mas, kalau punya foto aduhainya, kirim di inbox saya, ya?

*******
Balikpapan, 10 Januari 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun