Tidak jarang seseorang mengaku-aku "saya suka membaca" tetapi masih saja mengendarai aksara secara berlepotan, ngepot tidak karuan, dan tidak mengindahkan tata cara berkendaraan sebagaimana mestinya. Minat membaca memang belum tentu seiring-sejalan dengan memahami bacaan, meski sudah dengan gagah-berani mengaku-aku "saya penulis". Aduhai sekali!
Entah apa sebab dan bagaimana prosesnya, seorang-dua orang begitu gampang mengaku sebagai penulis atau meminta pengakuan sebagai penulis, padahal hal-hal esensial dalam penulisan saja tidak juga mampu dipahami apalagi dipraktikkan. Lucunya, sudah mengaku-aku atau diakui sebagai penulis, malar melakukan kekeliruan yang sama secara berulang-ulang, meskipun ada rekan yang mengingatkan atau bisa mendapatkan informasi secara cepat melalui internet. Paling lucu, justru rekannya dianggap sebagai orang iri (dengki), tidak mau menghargai, dan anggapan negatif sejenisnya. Aduhai dua kali!
Mungkin selama ini sudah terjadi pergeseran pemahaman atau parameter karena zaman internet sudah terlalu kencang. Atau mungkin justru alat berpikir orang yang sudah bergeser. Entahlah. Yang jelas, semuanya bergeser, bukannya bergusur apalagi tergusur karena, memang, kendaraan bisa bergeser atau digeser. Terserah sajalah, intinya, daripada cuma bisa "nyinyir" mengawali tahun baru.
*******
Balikpapan, 2 Januari 2019