Kearifan lokal (Genius Loci) melalui pemanfaatan bahan (material) bangunan lokal merupakan bagian penting dalam pariwisata suatu daerah. Bukan hanya karena mudah didapat, relatif murah, mudah dikerjakan oleh tukang lokal (kebiasaan dalam pekerjaan sehari-hari), dan memiliki nilai estetika tertentu, melainkan menjadi unsur daya tarik yang menjadi unggulan sekaligus andalan.
Sementara pada sebagian area sirkulasi (alas jalan setapak) diselesaikan (finishing) dengan batu granit-megalitikum. Batu granit sangat banyak terdapat di Pulau Bangka sehingga, menurut saya, penggunaan batu granit sebagai alas jalan kakiitu sangat tepat, bahkan estetis.
Yang juga tidak luput dari perhatian adalah para penambang batu granit (tukang mentong batu). Saya bergaul dengan sebagian penambang batu granit sejak kecil (SD), dan sedikit mengetahui cara mereka melakukan proses pekerjaan itu karena orang tua angkat saya tinggal di Kampung Batu yang juga terdapat batu-batu granit dan penambangnya, termasuk seorang paman (paklik) saya yang berasal dari Wonogiri, Jateng.
Lain-lain
Lain-lainnya, misalnya Taman Satwa (Animal Park) dan Taman Bulakan. Di Taman Satwa yang terletak di sebelah kirijalan setapak terdapat patung-patung satwa, bahkan ada 1 patung satwa purba yang menyusup. Sementara seekor pelanduk hanya terkantuk-kantuk mpada saat kami datang.
Akan tetapi (nah ini, lagi-lagi saya nyinyir lagi!), dari awalnya saja sudah mengganjal di kepala saya. "De Locomotief". Ya, seperti juga Pantai Batavia dan Puri Ansell.