Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Salah Satu Alternatif Solusi untuk Sebuah Rumah Baru

30 November 2018   20:51 Diperbarui: 1 Desember 2018   03:30 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dengan penggambaran ulang perencanaan bisa lebih mudah dilakukan untuk mengatasi persoalan yang ada sekaligus bersinggunggan (berkaitan) langsung dengan permintaan Lia. Permintaan itu berupa penimbunan dan penambahan ruang untuk dapur.

Selanjutnya masuk dalam tahap perancangan awal untuk memberi gambaran sementara kepada Lia. Hal-hal yang paling terutama berupa jaringan sanitasi, air bersih, aksesbilitas (masuk-keluar ruang tambahan), pencahayaan dan pengudaraan alami, dan seterusnya.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Setelah perancangan (gambaran sementara) jadi, segera disampaikan kepada Lia. Tahap ini wajib dilakukan untuk mengetahui tanggapan (respons) Lia (klien/user/owner). Tentu saja, yang akan menggunakan atau, anggap saja, tinggal di sana adalah Lia atau keluarganya.

Dari tahap perancangan awal itu akan mudah ditanggapi oleh Lia berdasarkan kesesuaian dengan kemauan/permintaannya. Apabila ada kekurangan, perbaikan, ataupun perubahan, penyelesaian masih sangat mudah karena baru sebatas perencanaan-perancangan awal, belum perlu detail ukuran, bahan, dll., apalagi masuk ke tahap pekerjaan fisik (pembangunan).

Satu hal lagi yang tidak kalah penting untuk dipertimbangkan, yaitu realisasinya. Realisasinya bukanlah melulu pada penampilan fisik, melainkan justru berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaannya, terkhusus kemudahan dalam melakukan pekerjaan (pembangunan).

Nah, bagaimana tanggapan Lia mengenai rancangan sementara/awal ini?

Cukup sampai di sini saja sebab artikel ini hanyalah salah satu alternatif solusinya, dan sepele sekali bagi sebagian orang. Intinya, setiap persoalan selalu ada solusi (penyelesaiannya), dan kepentingan pengguna jasa (klien/user/owner) harus selalu menjadi prioritas. Ingat slogan para pebisnis warung padang yang sukses, "Anda puas, beri tahu teman Anda. Anda tidak puas, beri tahu kami."

*******

 Kupang, 30 November 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun