Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Salah Satu Alternatif Solusi untuk Sebuah Rumah Baru

30 November 2018   20:51 Diperbarui: 1 Desember 2018   03:30 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan masih berupa tanah dan berbatu dengan lebar kira-kira 3,5-4 m. Tidak ada jaringan air hujan, semisal selokan. Ada jaringan listrik berupa tiang beton dan kabel. Ada jaringan pipa air bersih. Tata bangunan linier atau memanjang, dan bertipe kopel. 

Kedua, sekitar rumah. Ada jalan di depan dan di samping rumah. Rumah kopel atau berbatas tembok dengan rumah sebelah kanannya. Namun ti dak ada penanda batas (patok) lahan di depan, samping, dan belakang.

Ketiga, topografi atau kondisi permukaan tanah (kontur). Halaman depan berkontur menurun (miring) ke samping kiri. Halaman samping (lebar 1 meter) berkontur menurun ke halaman belakang. Halaman belakang berkontur menurun dari batas tembok ke ujung belakang bagian kiri.

Keempat, posisi obyek dalam mata angin (utara-selatan). Posisi rumah menghadap ke selatan. Bayangan sinar matahari pagi cukup membantu dalam pemberian arahnya.

Kelima, jaringan sumber energi (listrik), air bersih, sanitasi, dan air hujan.

Meteran listrik (token) terpasang pada dinding samping pintu depan. Meteran air dan sebuah keran beserta pipa galvanis berada di samping kiri bangunan.

Tangki septik berukuran penampang 110 cm X 110 cm, dan berada di depan pintu belakang. Tidak ada lubang kontrol. Pipa air kotor berdampingan dengan pipa limbah kakus (water closet/WC). Tidak ada bak kontrol dan jaringan air hujan.

Keenam, bentuk rumah dari luar (tampilan). Rumah permanen berbentuk kopel dengan atap pelana bertingkat dengan rangka baja ringan. Tidak ada kuda-kuda karena gording ditopang langsung oleh sofi-sofi sebagaimana khas rumah sederhana. Ketinggian plafon luar dari lantai 320 cm.

Keenam hal di atas merupakan kondisi/situasi eksterior rumah. Berikutnya, kondisi interior (dalam rumah).

Pertama, tata-kelola ruang. Teras, ruang tamu, keluarga, kamar 1, kamar 2, toilet. Tidak ada penanda khusus untuk dapur sebagaimana sebuah rumah tinggal.

Kedua, tata kelola bidang. Lantai teras lebih rendah 10 cm dibandingkan dengan lantai dalam yang berketinggian (level) merata, kecuali toilet yang lebih rendah sekitar 5 cm. Keseluruhan lantai diselesaikan dengan keramik putih berukuran 30 cm X 30 cm.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun